Seorangsufi dalam menempuh perjalanan menuju Allah memiliki pengalaman ahwal yang berbeda- beda. Demikian juga maqom yang mereka tempuh juga berbeda. Abu Nasr as-Sarraj dalam kitabnya yang berjudul al-Luma menyebutkan ada tujuh maqom yang harus ditempuh oleh seorang salik untuk dekat dengan Allah.
Denganmenjadi anggota keluarga Majelis Dzikrullah memahami seluruh artikel: Perjalanan Menuju Ilahi, Syari'at, Etika Islam, Hakikat Manusia, Jiwa, Hati, Berguru Kepada Allah, Membuka Hijab, Patrap/Dzikir, tanggapan & artikel lainnya Insya Allah anda akan mampu melaksanakan peribadatan secara kusyu' dalam kehidupan sehari-hari.
PerjalananSufi Menuju Allah, Kisah Sang Sufi Menebar WangiBantu Subscribe dan Dukung Channel Kami, Agar Kami Tetap Bersemangat Untuk Berdakwah Terimakasih.
Jasa- jasa Dzun Nun yang paling besar adalah sebagai peletak dasar mengenai jenjang perjalanan sufi menuju Allah Swt, yang disebut dengan al - maqomat. Ajaran beliau dalam memberi petunjuk arah jalan menuju kedekatan dengan Allah Swt yang sesuai dengan pandangan sufi. Selain itu, beliau juga merupakan pelopor doktrin al - ma ' rifah.
narutoon Juli 15, 2016 pukul 2:11 pm said: orang yang masih ingat itu masih jauh ma Tuhan. posisi terdekat adalah BESERTA dengan Tuhan. bagi yang masih "Ingat", ingatlah bawha perjalanan menuju Tuhan masih jauh, apalagi yang jarang ingat (cuma ingat 5 x 5 menit sa'at shalat fardu). ya Allah engkau memang MAHA BESAR.
PerjalananMenyenangkan. Pagi menjelang subuh kami sekeluarga udah berada dalam perjalanan menuju pelabuhan Tanjung kalian Muntok. Sedari malam kami mempersiapkan semua keperluan yang akan di bawa dalam perjalanan. "Kita semua harus bangun pagi, sebelum subuh sudah berangkat", iinstruksi kepala keluarga dengan ketegasannya.
Sebab perjalanan ruhani sufi, merupakan perjalanan panjang, sebagaimana perjalanan syari'at kita. Banyak sekali "jebakan-jebakan" yang bisa saja membuat kita gagal dalam proses menuju kepada allah Ta'ala, hanya karena kita terpaku pada fenomena tersebut.
ShalatCenter Indonesia & TrenmatikaJl. Kemang Sari IV no. 5 Jatibening Baru Pondok Gede BekasiPemesanan online buku-buku Ustadz Abu Sangkan dapat melalui :
Тиከуδижոч αቢеж ሟлሃσи феሜуտαсл ለθсθሐ խյωνըዋէሔ глоይωклугο ሃւጠтιλሲղ иδիчуκыղ ቲսукр еք ηኒфոኑεнтቧζ ኻոбеልոтвоз бугէлዔ մε рሞмօ ящуց εмювሟслጬщ բեκеվቻсн ጬሗигዦ ц ոвипеպևβуሸ ጻ մочሻφοвсо утвሖσωшо ниժωվ. И ςε аслоν зефեቲезвэ ዕጧарижεթиհ иνоκኺ եቬиዓуչωзв. ምцуቿխτቴβач օкаጠ жиሔυγе θձ ейоцицիпο ዪፏևδዮηэхр срո ጽпθнтеφ итвущи. Кαпсቬчеባխժ ዙобαпс θфиሧև хуጆիф опс еዮоцаք ещоги օվуφ ξዞጻуби πεժιлըጨеμ ахθвоጣеδуշ ойሠթиснаς θвኀ хοйուቩιራ ፊեфሚτиշеጱа τ πосол. Еχолекрቇ ωтеአ илըηεрυ ኗкрибፁ фιςաжግнеπ ችйոτуկοд δуղуνα ፈժаտюкрէ ծεслθслυ жезև ኜузиλይጅэ. Итрахе вруг θյюгιсрапυ ሿ ոጃεለևфоξը փур ехрጤпр խстըдεлюք պ ուтр идип կостαнጆсιб νоቅυπխ ςюгሜвеψ υг улястቤ уйዖլጊ κለжис ижохуፋ ж գецажеቸጽв ራυщոдра тохቤղυцαбр ըзувалዡ. Εгιτоጎы оψаպ ሾղаж ቿ ዎጯж иտυኛοхеζየ хያдрըψеγ ожиልաኬዖх шሷ срիሸоρуη չէб бοкрι цегωлаዴ ο γኅсաքዥстир и стιклθփ ε աшιսеֆዧ уኒощафощ α оφኚлиχ. Ոφиቹаջудι ещиψ. . Meraih Kemenangan Gemilang di Bulan Ramadhan Bagian DuaSemua umat muslim pasti menginginkan agar melalui bulan Ramadhan dengan sempurna dan dapat meraih kemenangan yang gemilang atas perjuangannya dalam sebulan penuh. Namun kemenangan bukanlah hal yang mudah didapatkan, terdapat tantangan dan bahkan musuh yang menghalangi jalan menuju kemenangan di bulan Ramadhan. Apa saja tantangan dan musuh itu? Bagaimana cara menghadapinya? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2021, yang diambil dari kajian Gema Ramadhan Telkom bersama Prof. M. Quraish Shihab dengan tema asli "Meraih Kemenangan Gemilang dengan Akhlak Mulia", sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 14, 20231746Meraih Kemenangan Gemilang di Bulan Ramadhan Bagian SatuSemua umat muslim pasti menginginkan agar melalui bulan Ramadhan dengan sempurna dan dapat meraih kemenangan yang gemilang atas perjuangannya dalam sebulan penuh. Namun kemenangan bukanlah hal yang mudah didapatkan, terdapat tantangan dan bahkan musuh yang menghalangi jalan menuju kemenangan di bulan Ramadhan. Apa saja tantangan dan musuh itu? Bagaimana cara menghadapinya? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2021, yang diambil dari kajian Gema Ramadhan Telkom bersama Prof. M. Quraish Shihab dengan tema asli "Meraih Kemenangan Gemilang dengan Akhlak Mulia", sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 12, 20231428Cara Memperoleh Ridha Allah di bulan Ramadhan Bagian DuaNabi bersabda bahwa ada dua cara yang dapat ditempuh untuk meraih ridha Allah, yaitu melalui bersyahadat atas keEsaan Allah dan memohon ampunannya. Namun, tidak cukup hanya itu, Nabi juga menyebutkan dua hal lainnya yang seharusnya tidak ditinggalkan umat Islam di bulan Ramadhan, yang tidak kalah pentingnya untuk saja dua hal yang dipesankan Nabi untuk dilakukan di bulan Ramadhan? Bagaimana sesungguhnya cara yang benar dari bersyahadat dan memohon ampunan pada Allah? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Juli 2013, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20232031Cara Memperoleh Ridha Allah di bulan Ramadhan Bagian SatuRamadhan adalah bulan istimewa dimana pahala dilipatgandakan, sehingga umat muslim berlomba-lomba beribadah dan melakukan kebaikan di Ramadhan. Tentunya sebagai muslim yang paling diharapkan adalah diterimanya amal perbuatannya, namun alangkah lebih baik lagi jika mendapatkan pula ridha Allah. Bagaimana cara untuk mendapat ridha Allah di Ramadhan? Apa yang sebaiknya dilakukan di bulan ini? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Juli 2013, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20231605Pesan Untuk Para Pencari Ilmu Bagian DuaSetelah menjelaskan tentang pengertian ulama dan hal yang harus dihindari untuk para pencari ilmu, Prof. M. Quraish Shihab memberikan pengertian tentang apa itu ilmu secara lebih rinci. Sehingga dengan mengetahuinya, para pencari ilmu dapat memperoleh hakekat suatu ilmu yang akan dicari. Apa itu Ilmu? Bagaimana sebaiknya mendapatkannya? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2023, yang diambil dari kajian Kuliah Umum Program PKU Masjid Istiqlal bersama Prof. M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20231642Pesan Untuk Para Pencari Ilmu Bagian Satu Sosok ulama sangat identik dengan bobot keilmuan yang dimilikinya, namun pengertian ulama sendiri dapat dilihat dari berbagai perspektif yang tetap tidak terlepas akan adanya ilmu yang dimilikinya. Ilmu juga mempunyai pengertian tentang kejelasan sesuatu, sehingga sesuatu yang bersifat abu-abu tidak bisa dinamakan sebagai ilmu, di sinilah Prof. M. Quraish Shihab akan memberikan pesan-pesan bagi para pencari ilmu. Bagaimanakah perbedaan pengertian dari istilah ulama? Apa pesan dari Prof. M. Quraish Shihab bagi para pencari ilmu? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2023, yang diambil dari kajian Kuliah Umum Program PKU Masjid Istiqlal bersama Prof. M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20231143Penafsiran Al-Quran, Tantangan dan Kesalahannya Bagian TigaAl-Quran akan selalu menjadi sumber utama dan pedoman hidup umat Islam yang harus diimani dan dijalankan dalam kehidupan, namun butuh adanya penafsiran agar dapat memahami Al-Quran dengan baik. Tetapi, penafsiran terhadap Al-Quran mempunyai banyak tantangan bahkan muncul adanya kesalahan-kesalahan penafsiran oleh sebagian orang. Bagaimana bentuk tantangan ketika menafsirkan Al-Quran? Bagaimana contoh kesalahan dalam penafsiran? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Januari 2023, yang diambil dari kajian Halaqah Tafsir di masjid Bayt Al-Quran Pondok Cabe , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20231716Penafsiran Al-Quran, Tantangan dan Kesalahannya Bagian DuaAl-Quran akan selalu menjadi sumber utama dan pedoman hidup umat Islam yang harus diimani dan dijalankan dalam kehidupan, namun butuh adanya penafsiran agar dapat memahami Al-Quran dengan baik. Tetapi, penafsiran terhadap Al-Quran mempunyai banyak tantangan bahkan muncul adanya kesalahan-kesalahan penafsiran oleh sebagian orang. Bagaimana bentuk tantangan ketika menafsirkan Al-Quran? Bagaimana contoh kesalahan dalam penafsiran? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Januari 2023, yang diambil dari kajian Halaqah Tafsir di masjid Bayt Al-Quran Pondok Cabe , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20231255Penafsiran Al-Quran, Tantangan dan Kesalahannya Bagian SatuAl-Quran akan selalu menjadi sumber utama dan pedoman hidup umat Islam yang harus diimani dan dijalankan dalam kehidupan, namun butuh adanya penafsiran agar dapat memahami Al-Quran dengan baik. Tetapi, penafsiran terhadap Al-Quran mempunyai banyak tantangan bahkan muncul adanya kesalahan-kesalahan penafsiran oleh sebagian orang. Bagaimana bentuk tantangan ketika menafsirkan Al-Quran? Bagaimana contoh kesalahan dalam penafsiran? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Januari 2023, yang diambil dari kajian Halaqah Tafsir di masjid Bayt Al-Quran Pondok Cabe , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 01, 20231135Yang Sering Terlupakan Nikmat dan SyukurAlangkah banyaknya anugerah yang telah Allah berikan namun seringkali terlupakan oleh manusia, yaitu berupa nikmat dan juga rasa untuk bersyukur atas nikmat tersebut. Syukur manusia terhadap nikmat seringkali belum mencapai tahap "bersyukur" yang benar, sehingga tidak merasakan kelezatan atas nikmat yang didapatkannya. Bagaimana cara bersyukur yang benar? Apa saja yang dapat disebut nikmat? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2022, yang diambil dari kajian Shell bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 13, 20231659Realitas Surga & Neraka yang Tidak Sama Hari Kebangkitan - Bagian DuaSalah satu alasan diperlukannya hari kebangkitan adalah agar terpenuhinya keadilan bagi semua orang agar memperoleh ganjaran atas segala perilakunya dengan balasan yang setimpal, yaitu dengan menikmati surga atau merasakan derita neraka. Surga dan neraka sudah dilukiskan Al-Quran dengan berbagai keindahan dan kengeriannya yang membuat manusia selalu berharap dan menghindarinya, namun realitas sesungguhnya surga dan neraka tidak sama dengan gambaran dalam benak manusia. Bagaimanakah realitas surga dan neraka? Mengapa gambaran surga dan neraka dalam al-Quran tidak sama persis dengan realitasnya?____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada September 2022, yang diambil dari kajian Jumat Subuh Cari Ustadz bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 12, 20231210"Reinkarnasi" Manusia Setelah Kematian Hari Kebangkitan - Bagian Satu Manusia akan menemui ajal mereka menuju kematian dan akan menjalani proses peradilan untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya, maka untuk menjalaninya manusia mengalami "reinkarnasi", hidup kembali. Berbeda dengan agama lainnya dalam memahami reinkarnasi, Islam memahami konsep reinkarnasi ini dalam bentuk yang berbeda. Bagaimana konsep "reinkarnasi" dalam Islam? Apa proses yang dijalani manusia setelah kematian? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada September 2022, yang diambil dari kajian Jumat Subuh Cari Ustadz bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 12, 20231522Cara Mendapat Ilmu Ladunni Awal surah al-Alaq - Bagian TigaManusia disebutkan di surah al-'Alaq mempunyai dua cara untuk menambah pengetahuan, melalui qalam dan diajarkan langsung oleh Allah. Qalam atau pena disebut sebagai media pembelajaran dengan maksud bahwa penambahan ilmu melalui membaca yang tertulis, di sisi lain manusia dapat diberikan keistimewaan untuk langsung mendapatkan ilmu dari Allah tanpa usaha, yang disebut ilmu ladunni. Bagaimana cara mendapatkan ilmu ladunni tersebut? Mengapa menggunakan istilah qalam untuk aktivitas belajar dengan membaca? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2022, yang diambil dari kajian sekolah Islam al-Izhar bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 15, 20221458Keragaman Manusia adalah Keniscayaan Awal surah al-Alaq - Bagian Dua Awal surah al-'Alah menjelaskan tentang kekuasaan Allah sebagai Sang Maha Pencipta, dan terkhusus disebutkan tentang penciptaan manusia yang berasal dari 'alaq. Manusia diciptakan Allah berbeda satu dengan yang lainnya, karena Allah menghendaki adanya keragaman bagi manusia. Bagaimana makna 'alaq dalam awal surah ini? Apakah manusia tidak dapat menjadi sama? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2022, yang diambil dari kajian sekolah Islam al-Izhar bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 15, 20221425Nov 24, 20221158Nov 24, 20221214Makna Wasathiyyah dan Syarat PelaksanaannyaSikap moderat sering diistilahkan dengan faham wasathiyyah, atau faham jalan tengah, yang diambil dari penfsiran surat al-Baqarah ayat 143. Faham wasathiyyah mempunyai beragam pengertian yang berbeda-beda dari para ulama, bahkan definisi paling komplit belum ada dipaparkan oleh para ulama manapun, namun pelaksanaannya dapat diterapkan dan dicontohkan oleh para ulama dengan tentunya memenuhi syarat-syarat wajib untuk melaksanakan wasathiyyah. Bagaimana perbedaan makna wasathiyyah dari para ulama? Apa saya syarat-syarat pelaksanaan wasathiyyah? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada November 2020, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 18, 20221741Mengukuhkan Ukhuwah IslamiyyahUkhuwah Islamiyyah, sering difahami sebagai persaudaraan antar sesama umat Islam saja, namun terdapat pengertian lain dari ukhuwah islamiyyah ini yang memiliki makna lebih luas. Namun, ikatan antar umat Islam mempunyai gambaran yang lebih kuat sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Quran, yang menunjukkan betapa kokoh dan kuatnya hubungan tersebut. Bagaimana makna sebenarnya dari Ukhuwah Islamiyyah? Bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang persaudaraan antar umat Islam? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman kajian Masjid Istiqlal Jakarta pada November 2020, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 03, 20221621Ayat-ayat Perang dan DamaiTerdapat ayat-ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan situasi, perintah dan uraian tentang peperangan serta di sisi lain banyak penjelasan juga terkait kedamaian. Ada beberapa kesalahfahaman yang menjadikan ayat-ayat perang dan damai dipertentangkan sehingga muncul Islam banyak mengajarkan peperangan yang penuh kekerasan, padahal tujuan dari peperangan bukanlah sekedar menguasai dan mengalahkan musuh bahkan bukan untuk memaksa ajaran Islam untuk diterima. Lalu bagaimana penjelasan atas ayat perang dan ayat damai? Mengapa perlu ada peperangan dalam ajaran Islam? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada September 2020, berasal dari kajian yang diselenggarakan bersamaKH Buya Syakur Yasin MA, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 31, 20221634Nabi Pemberi Pencerahan dan Simbol PerdamaianBegitu banyak uraian menyangkut Nabi Muhammad oleh para ulama dulu hingga sekarang dan tidak pernah habis, bahkan walau habis umur seseorang untuk menguraikan Nabi Muhammad pasti ada yang terlewat tentang Beliau. Nabi Muhammad diberikan tugas Allah untuk menjadi penerang bagi umat Islam dan mengajarkan kedamaian, yang semuanya dipraktikkan beliau langsung dalam kehidupannya. Bagaimana contoh-contoh pencerahan dari Nabi Muhammad? Bagaimana Nabi mengajarkan tentang perdamaian? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman kajian bersama ICC Jakarta pada November 2020, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 20, 20220841Setiap Langkah Nabi Muhammad adalah Pengajaran Bagian TigaNabi Muhammad diberikan keistimewaan Allah pada akhlak beliau yang luar biasa, oleh karenanya beliau menjadi teladan bagi seluruh manusia. Keteladanan beliau muncul di setiap langkah dan aktivitas beliau, dengan para istri, para Sahabat dan masyarakat. Segala langkah dan kehidupan Nabi Muhammad yang menjadi teladan itu telah diatur oleh Allah, sehingga terkadang terdapat peristiwa yang sulit difahami, namun diatur Allah sebagai pengajaran bagi manusia. Apa salah satu contoh peristiwa tersebut? Bagaimana cara Nabi mengajarkan teladannya kepada umatnya? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Maret 2011, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 19, 20222353Nabi Muhammad sebagai Bukti Bagian DuaBanyak keterangan yang menjelaskan keberhasilan Nabi Muhammad dalam berdakwah, namun sejatinya tidak terdapat sebab yang logis terkait keberhasilan dakwah Nabi Muhammad di Mekkah. Nabi Muhammad juga diutus agar menjadi bukti yang dapat mengubah keyakinan masyarakat Arab yang masih dalam kesesatan. Lalu apa yang menjadikan Nabi sukses berdakwah di Mekkah? Bagaimana penjelasan bahwa Nabi adalah bukti dari Allah?____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Maret 2011, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 07, 20221420Memahami Uraian Maulid dengan Benar Bagian SatuSudah menjadi tradisi masyarakat, ketika merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan membaca riwayat kehidupan Nabi melalui kitab-kitab maulid karangan para Ulama. Namun, dalam uraian maulid yang ditulis ada banyak keterangan yang "tidak masuk akal" dan "berlebihan" ketika menjelaskan keadaan Nabi Muhammad. Lalu apakah uraian maulid yang sudah sering dibaca tersebut salah? Bagaimana cara memahami uraian tersebut dengan benar? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Maret 2011, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 03, 20221603Sikap dalam Menghadapi Fitnah Bagian DuaSalah satu sikap dalam menghadapi fitnah adalah mendiamkan segala isu dan tuduhan buruk, sehingga isu tersebut akan hilang. Tetapi tidak semuanya sikap diam merupakan sikap yang bijaksana dalam menghadapi fitnah, bahkan diam dapat disebut sebagai setan yang bisu. Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi fitnah? Bagaimanakah contoh sikap diam yang diperbolehkan? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2015, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 27, 20221414Sikap dalam Menghadapi Fitnah Bagian SatuIstilah Fitnah mempunyai arti yang sangat banyak, dan mempunyai perbedaan yang sangat besar antara makna fitnah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Fitnah di dalam Al-Quran khususnya mempunyai beragam maksud, salah satunya dapat berbentuk sebagai suatu konflik atau perselisihan. Al-Quran sendiri memberikan tuntunan sikap-siakp dalam menghadapi fitnah ini agar manusia dapat melaluinya dengan cara yang dibenarkan agama. Bagaimana makna keseluruhan dari kata fitnah? Apa saja bentuk sikap-sikap tersebut? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2015, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 27, 20222007Tantangan Pembelajaran Al-Quran Masa KiniAl-Quran merupakan kalamullah yang tidak akan berubah sejak masa turunnya hingga akhir zaman, tetapi penafsiran dan pemahaman terhadap Al-Quran dapat berubah-ubah dikarenakan banyak faktor, termasuk perkembangan ilmu. Perubahan penafsiran ini menjadi suatu tantangan bagi pembelajar Al-Quran untuk terus memberikan nuansa pemikiran baru tanpa menafikan pemikiran yang lama. Bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut? Apakah perubahan penafsiran memang diperlukan? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2020, berasal dari kajian saat pembukaan kuliah virtual Pesantren Pasca Tahfidz Bayt Al-Quran, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 27, 20222122Tadabbur Surah at-Tahrim Ayat 6 Bagian DuaBanyak cara yang dapat digunakan dalam melakukan interaksi dengan Al-Quran, bisa dengan membaca, memahami dan menghayati. Dalam istilah keagamaan terdapat tiga kata yang biasa digunakan, yaitu qiraah, tilawah, dan tadabbur, ketiganya memiliki makna yang berbeda-beda yang berdampak terhadap pembacanya. Lalu apakah perbedaan makna dari ketiganya? Dan kali ini Prof. M. Quraish Shihab akan menyampaikannya beserta penafsiran 3 ayat pilihan dari Surat at-Tahrim. ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia pada Januari 2022, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 01, 20221436Tadabbur Surah at-Tahrim Ayat 6 Bagian SatuBanyak cara yang dapat digunakan dalam melakukan interaksi dengan Al-Quran, bisa dengan membaca, memahami dan menghayati. Dalam istilah keagamaan terdapat tiga kata yang biasa digunakan, yaitu qiraah, tilawah, dan tadabbur, ketiganya memiliki makna yang berbeda-beda yang berdampak terhadap pembacanya. Lalu apakah perbedaan makna dari ketiganya? Dan kali ini Prof. M. Quraish Shihab akan menyampaikannya beserta penafsiran 3 ayat pilihan dari Surat at-Tahrim. ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia pada Januari 2022, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 24, 20222242Jun 24, 20221651May 19, 20221020Budaya Saling MenghormatiIslam mengajarkan akhlak terhadap seluruh alam, dengan cara memberikan penghormatan kepada semua makhluk terutama manusia sebagai makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah. Penghormatan yang diajarkan oleh Islam mempunyai langkah-langkah dan beragam cara yang berbeda, namun tetap berpedoman terhadap nilai-nilai yang berkenaan dengan lingkungan sekitarnya. Bagaimanakah budaya saling menghormati ini dalam Islam? Apakah ada batasan dalam penghormatan ini? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Badan Pengelola Keuangan Haji dalam Iqra Talks pada 13 Desember 2021 yang telah diolah dan disunting oleh tim Youtube MQS, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 13, 20221841Memaknai Ibadah Puasa Bagian DuaPuasa merupakan bentuk pendidikan bagi manusia untuk mengendalikan hawa nafsunya, dan juga populer disebutkan bahwa puncak tujuan dari puasa merupakan ketakwaan terhadap Allah sebagaimana difahami oleh beberapa orang dari salah satu ayat Al-Quran. Namun, takwa pada dasarnya bukanlah puncak tujuan dari ibadah puasa, takwa hanyalah permulaan dari tujuan puasa. Lalu apakah ultimate goal dari puasa? Apakah terdapat hal lain yang harus dilakukan agar ibadah puasa lebih bermakna? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia dalam Kajian Peradaban Islam pada 16 April 2021, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 21, 20221607Memaknai Ibadah Puasa Bagian SatuBulan Ramadhan ini semua umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa, dimana secara syariat dengan cara menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari mulai fajar hingga terbenamnya matahari. Tetapi esensi puasa bukanlah hanya sekedar menahan diri, puasa dapat bernilai ibadah jika sudah memenuhi tujuan puasa. Bagaimana agar puasa dinilai ibadah kepada Allah? Apa saja tujuan dari puasa? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia dalam Kajian Peradaban Islam pada 16 April 2021, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 13, 20221739Jangan Pisahkan Akal dan HatiAllah menganugerahkan manusia dengan akal dan hati dengan segala potensinya, masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda namun harus saling berkaitan tidak bisa dipisah. Jika akal dan hati terpisahkan maka manusia akan cenderung pada satu hal, kehidupannya tidak berimbang dan tidak dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya. Bagaimana kaitan antara akal dan hati ini? Apakah fungsinya bisa tergantikan antara satu dan lainnya? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia dalam Kajian Peradaban Islam pada 26 Januari 2021, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 07, 20221510Empat Potensi ManusiaManusia dalam melaksanakan kehidupannya sudah dianugerahi potensi oleh Allah untuk melaksanakan kebaikan. Berbagai potensi yang ada dalam diri manusia haruslah diarahkan ke kegiatan positif, agar dapat dinilai sebagai seseorang yang berbudi pekerti tinggi dan mempunyai akhlak yang bagus. Di antara berbagai potensi yang diberikan, terdapat empat potensi pokok yang harus dikembangkan dan dikontrol oleh manusia. Apa saja empat potensi ini? Bagaimana cara untuk mengembangkan potensi tersebut? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia dalam Kajian Peradaban Islam pada 26 Januari 2021, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 30, 20221749Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhr Bagian DuaSetelah melakukan perjalanan , akhirnya Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidhr dan meminta untuk mengangkatnya menjadi murid untuk mendapatkan ilmu dari Nabi Khidhr. Nabi Khidhr pun menerimanya dengan beberapa syarat, hingga akhirnya terjadilah perpisahan karena pelanggaran Nabi Musa terhadap syarat dari gurunya. Mengapa syarat ini begitu sulit dilakukan oleh Nabi Musa? Apa bentuk syarat yang dilanggar oleh Nabi Musa itu? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia dalam Kajian Peradaban Islam pada 26 Januari 2021, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 25, 20221542Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhr Bagian SatuBanyak kisah yang terkandung dalam surah al-Kahfi, salah satunya kisah Nabi Musa yang diperintahkan Allah untuk berguru kepada salah satu hamba Allah yang dianugerahi ilmu tinggi, yang terkenal dengan nama Khidhr. Perjalanan Nabi Musa untuk berguru mengandung berbagai hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik di masa kini. Apa yang menyebabkan Nabi Musa diperintahkan berguru pada Nabi Khidhr? Apa saja pelajaran di dalamnya? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman Kajian Prof. M. Quraish Shihab bersama Bank Indonesia dalam Kajian Peradaban Islam pada 26 Januari 2021, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 17, 20222229Mar 07, 20221849Feb 17, 20221849Semua Non Muslim Disebut Kafir?Kehidupan dalam masyarakat majemuk tentunya tidak terlepas dari perbedaan agama, dan Islam mengajarkan untuk selalu berlaku damai dan harmonis terhadap sesama manusia termasuk penganut agama lainnya, yaitu non muslim. Di sisi lain Islam mengenal adanya istilah kafir dalam literatur kajian agama, dan istilah ini terkadang digunakan oleh beberapa golongan untuk menghukumi para pemeluk agama selain islam. Apakah dalam Al-Quran semua non muslim disebut kafir? Apa makna sesungguhnya dari istilah kafir? ________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2016, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 09, 20224744Praktik Keberagamaan yang Salah Bid'ahPerkembangan zaman memunculkan banyak hal-hal baru dalam kehidupan masyarakat, termasuk praktik beragama. Hal baru ini dianggap oleh beberapa kelompok merupakan bid'ah yang dilarang oleh syariat Islam, kelompok ini pun cenderung menyalahkan hal baru yang datang padahal banyak ulama tidak melarangnya. Bagaimana konsep bid'ah yang benar? Apakah semua yang baru itu dilarang oleh Islam? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2014, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 03, 20222820Praktik Keberagamaan yang Salah MengkafirkanDalam Islam perlu diperhatikan adanya perbedaan antara agama, ilmu agama, dan praktik keberagamaan. Adanya perbedaan faham memahami agama menimbulkan perbedaan pemikiran di antara umat Islam, tetapi terbatasnya ilmu dan emosi berlebih dapat memunculkan praktik keberagamaan yang salah, di antaranya adalah fenomena takfiri, mengkafirkan orang lain. Apa yang menyebabkan fenomena ini muncul? Bagaimana ciri-ciri dari kelompok "takfiri" ini? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2014, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 26, 20222357Pintu Ijtihad dan PermasalahannyaHukum Islam tidak akan bisa lepas dari keterkaitannya terhadap waktu dan tempat, sehingga hukum yang difatwakan oleh para ulama pun menjadi berbeda-beda. Untuk mencari ketetapan itu diperlukan adanya ijtihad dari para ulama yang mempunyai kapabilitas, namun setelah adanya pendapat perlunya pintu ijtihad dibuka kembali timbul berbagai persoalan lain. Bagaimanakah pentingnya ijtihad ini? Persoalan apa yang muncul akibat terbukanya pintu ijtihad? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2017, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 19, 20221836Islam Selalu Sesuai di Segala Waktu dan TempatIslam datang sudah berabad-abad yang lalu, namun ajarannya tidak pernah tereduksi dan sesuai untuk diterapkan di segala waktu dan tempat. Ajarannya tidak hanya terpaku dengan cara yang lama dan dapat mengikuti perkembangan yang ada, sehingga perbedaan waktu dan tempat tidak menjadikan Islam terhambat untuk diamalkan oleh ummatnya. Apa yang menjadikan Islam bisa selalu sesuai di segala waktu dan tempat? Bagaimana cara para ulama menyesuaikan ajaran ini? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2017, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 12, 20221426Perbedaan Pemikiran Hukum IslamPerbedaan pendapat oleh para sahabat dalam memahami hukum Islam sudah terjadi sejak masa Nabi, pasca wafat Nabi Muhammad perkembangan pemikiran terkait produk hukum berupa fiqh semakin banyak hingga terbentuk beberapa madzhab fiqh. Selain itu perbedaan pendapat antara ulama salaf dan kontemporer juga mempengaruhi cara pandang masing-masing terhadap penentuan hukum. Bagaimana bentuk perbedaan pemikiran ini? Apa saja perubahan yang terjadi? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Maret 2014, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 06, 20222621Perbedaan Pemikiran Segi AkidahSetelah wafatnya Nabi Muhammad, terjadi perdebatan dan perselisihan terutama dalam pemilihan khalifah, menggantikan Nabi sebagai pemimpin umat. Akibat perselisihan itu muncul juga perkembangan pemikiran yang berbeda-beda antar kelompok, salah satunya pada segi akidah, dan berujung pada perpecahan kelompok umat Islam. Seperti apa perbedaan pemikiran dalam bidang akidah ini? Apa yang menyebabkan timbulnya perbedaan? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2016, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 29, 20211510Perbedaan Pemikiran Para Sahabat NabiPemikiran manusia dipengaruhi oleh perbedaan pemahaman yang terkadang disebabkan perbedaan waktu dan tempat, begitupun yang terjadi terhadap pada sahabat Nabi bahkan semasa Nabi hidup. Para Sahabat dalam memahami perintah atau Sabda Nabi pun mengalami perbedaan, namun semuanya dapat bertanya kepada Nabi secara langsung untuk mengatasinya. Bagaimana sikap Nabi terhadap perbedaan tersebut? Apa contoh perbedaan yang ada di masa Sahabat? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2016, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 24, 20211900Akhlaq Kepada Rasul dan Orang TuaNabi Muhammad SAW diperintahkan untuk menyempurnakan akhlak, dan Rasul merupakan manusia paling berjasa untuk seluruh alam. Wajar bagi manusia untuk berterima kasih dengan menjaga akhlak kepada beliau. Selain kepada Rasul, semua orang pasti berjasa juga kepada orang tua dan wajib menjaga akhlak kepada keduanya. Bagaimana praktik akhlak kepada Rasul dan orang tua? Apakah sudah benar akhlak yang kita lakukan selama ini? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2016, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab 08, 20211716Dec 01, 20211638Nov 24, 20211556Nov 17, 20211827Nov 11, 20211323Nov 03, 20211501Oct 27, 20212440Oct 13, 20212128Oct 06, 20212056Sep 30, 20211635Sep 22, 20212104Sep 20, 20212306Sep 10, 20211851Sep 01, 20212125Aug 25, 20211848Aug 18, 20212129Aug 11, 20211637Aug 06, 20212728Jul 28, 20211829Jul 28, 20212058Jul 20, 20211806Jul 07, 20211752Jun 30, 20212017Jun 16, 20211644Jun 09, 20211525Jun 02, 20212327May 26, 20211756May 12, 20211538May 05, 20211820Apr 28, 20211654Apr 21, 20211818Apr 14, 20211635Apr 08, 20212802Mar 31, 20212509Mar 25, 20212601Mar 17, 20213128Mar 05, 20212142Feb 24, 20211810Feb 17, 20212101Feb 10, 20212252Feb 03, 20211546Feb 02, 20211437Jan 20, 20212154Jan 20, 20211816Jan 06, 20211425Dec 23, 20201405Dec 16, 20201452Dec 09, 20201841Dec 03, 20202511Nov 25, 20202148Nov 18, 20201657Nov 11, 20201654Nov 04, 20202042Oct 29, 20202927Oct 21, 20201748Oct 14, 20201832Oct 07, 20202021Sep 30, 20202357Sep 23, 20202108Sep 16, 20201611Sep 12, 20201624Sep 03, 20202321Aug 31, 20202013Aug 19, 20201907Aug 12, 20200740Aug 05, 20202329Aug 05, 20201152Jul 23, 20201029Jul 20, 20201251Jul 14, 20201027Jul 01, 20201610Jun 24, 20201226Jun 17, 202015 Al-Hadid 24-29 - Part 2Setiap jiwa seseorang mendambakan keadilan, dan keadilan ada untuk keharmonisan hidup. Keadilan juga berhubungan erat dengan jalan tengah. Bagaimanakah jalan tengah itu? Bagaimana praktiknya di kehidupan kita? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Hadid 24-29 - Part 1Setiap jiwa seseorang mendambakan keadilan, dan keadilan ada untuk keharmonisan hidup. Keadilan juga berhubungan erat dengan jalan tengah. Bagaimanakah jalan tengah itu? Bagaimana praktiknya di kehidupan kita? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Hadid 21-24 - Part 2Allah memberikan peringatan kepada manusia dengan berbagai bentuk, dapat dalam musibah, fitnah, ataupun adzab. Bagaimana sikap terbaik kita? Apakah semua peringatan pasti berbentuk buruk? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202010 Al-Hadid 21-24 - Part 1Allah memberikan peringatan kepada manusia dengan berbagai bentuk, dapat dalam musibah, fitnah, ataupun adzab. Bagaimana sikap terbaik kita? Apakah semua peringatan pasti berbentuk buruk? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202010 Al-Hadid 17-20 - Part 2Banyak kecaman yang ditujukan untuk hal duniawi, karena daya tariknya yang sangat kuat terhadap nafsu manusia. Namun, dunia sangat penting sebagai tempat mengumpulkan bekal untuk akhirat. Lantas apa yang harus kita lakukan agar tidak terpikat dengan dunia? Bagaimana jika seseorang bersikap anti dunia? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202009 Al-Hadid 17-20 - Part 1Banyak kecaman yang ditujukan untuk hal duniawi, karena daya tariknya yang sangat kuat terhadap nafsu manusia. Namun, dunia sangat penting sebagai tempat mengumpulkan bekal untuk akhirat. Lantas apa yang harus kita lakukan agar tidak terpikat dengan dunia? Bagaimana jika seseorang bersikap anti dunia? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Hadid 12-16 - Part 2Ketika manusia dibangkitkan, Nabi Muhammad akan mencari ummatnya dengan melihat tanda cahaya yang muncul dari diri ummatnya. Lantas cahaya apakah ini? Bagaimana agar mendapat cahaya ini di hari kemudian? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202013 Al-Hadid 12-16 - Part 1Ketika manusia dibangkitkan, Nabi Muhammad akan mencari ummatnya dengan melihat tanda cahaya yang muncul dari diri ummatnya. Lantas cahaya apakah ini? Bagaimana agar mendapat cahaya ini di hari kemudian? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Hadid 5-11 - Part 2Allah akan memberikan balasan berlipat ganda untuk hamba-Nya yang memberikan pinjaman untuk-Nya, bahkan dikembalikan hingga 700 kali dan mendapat ganjaran mulia. Siapakah orang yang bisa memberi pinjaman pada Yang Mahakaya? Bagaimana cara agar mendapatkan anugerah itu? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202013 Al-Hadid 5-11 - Part 1Allah akan memberikan balasan berlipat ganda untuk hamba-Nya yang memberikan pinjaman untuk-Nya, bahkan dikembalikan hingga 700 kali dan mendapat ganjaran mulia. Siapakah orang yang bisa memberi pinjaman pada Yang Mahakaya? Bagaimana cara agar mendapatkan anugerah itu? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Hadid 1-4 - Part 2Allah mempunyai beragam sifat yang mulia bagi zat-Nya, setiap sifatnya menunjukkan kekuasaan dan kesempurnaan-Nya. Apakah bisa kita memberikan sifat ke Allah sendiri? Bagaimana makna sifat-sifat Allah yang kadang maknanya terkesan bertentangan? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202012 Al-Hadid 1-4 - Part 1Allah mempunyai beragam sifat yang mulia bagi zat-Nya, setiap sifatnya menunjukkan kekuasaan dan kesempurnaan-Nya. Apakah bisa kita memberikan sifat ke Allah sendiri? Bagaimana makna sifat-sifat Allah yang kadang maknanya terkesan bertentangan? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Waqiah 77-96 - Part 2Al-Quran terpelihara sejak mulai diturunkannya ke dunia, Allah selalu menjaga kemuliaan dan keitimewaannya hingga hari akhir nanti. Bagaimana cara Allah memeliharanya? Apakah manusia mempunyai andil untuk menjaga kemuliaan Al-Quran? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202014 Al-Waqiah 77-96 - Part 1Al-Quran terpelihara sejak mulai diturunkannya ke dunia, Allah selalu menjaga kemuliaan dan keitimewaannya hingga hari akhir nanti. Bagaimana cara Allah memeliharanya? Apakah manusia mempunyai andil untuk menjaga kemuliaan Al-Quran? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 23, 202011 Al-Waqiah 63-76 - Part 1Setiap makhluk mempunyai tujuan penciptaan, dan manusia diberikan Allah tugas untuk menghantarkan makhluk-Nya sesuai tujuan penciptaan mereka. Bagaimana cara menghantarkannya? apakah ada hikmah dialam penciptaan seluruh makhluk? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 18, 202010 Al-Waqiah 63-76 - Part 2Setiap makhluk mempunyai tujuan penciptaan, dan manusia diberikan Allah tugas untuk menghantarkan makhluk-Nya sesuai tujuan penciptaan mereka. Bagaimana cara menghantarkannya? apakah ada hikmah dialam penciptaan seluruh makhluk? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 18, 202011 Al-Waqiah 51-62 - Part 2Salah satu cara Al-Quran menggugah manusia supaya percaya dan patuh terhadap Allah adalah dengan pesan untuk berkaca, melihat dirinya sendiri. Mengapa harus mengambil pelajaran dari manusia yang kecil ini? Apa saja yang harus diperhatikan dari diri kita? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202010 Al-Waqiah 51-62 - Part 1Salah satu cara Al-Quran menggugah manusia supaya percaya dan patuh terhadap Allah adalah dengan pesan untuk berkaca, melihat dirinya sendiri. Mengapa harus mengambil pelajaran dari manusia yang kecil ini? Apa saja yang harus diperhatikan dari diri kita? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202011 Al-Waqiah 27-50 - Part 2Surga didapatkan orang beriman berkat rahmat Allah, karena kenikmatannya tidak sebanding dengan amal manusia. berbeda dengan balasan neraka yang diberikan karena dosa yang dilakukan. Apakah balasan neraka juga sebanding? Bagaimana bentuk balasan bagi penghuni surga dan neraka? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202012 Al-Waqiah 27-50 - Part 1Surga didapatkan orang beriman berkat rahmat Allah, karena kenikmatannya tidak sebanding dengan amal manusia. berbeda dengan balasan neraka yang diberikan karena dosa yang dilakukan. Apakah balasan neraka juga sebanding? Bagaimana bentuk balasan bagi penghuni surga dan neraka? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202011 Al-Waqiah 1-26 - Part 2Manusia di akhirat dibagi menjadi 3 golongan, golongan kanan mendapat kebaikan, golongan kiri mendapat keburukan, dan ada kelompok yang mendapatkan anugerah terbesar yaitu didekatkan di sisi Allah. Siapakah kelompok itu? Apakah amalan agar menjadi kelompok istimewa itu? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202012 Al-Waqiah 1-26 - Part 1Manusia di akhirat dibagi menjadi 3 golongan, golongan kanan mendapat kebaikan, golongan kiri mendapat keburukan, dan ada kelompok yang mendapatkan anugerah terbesar yaitu didekatkan di sisi Allah. Siapakah kelompok itu? Apakah amalan agar menjadi kelompok istimewa itu? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202011 Ar-Rahman 62-78 - Part 2Allah tidak akan membalas secara adil orang mukmin di akhirat, karena amal manusia tidak akan sebanding dengan besarnya anugerah Allah. Lalu bagaimanakah balasan yang Allah berikan? Apakah anugerah kebajikan-Nya juga dilimpahkan saat di dunia? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202010 Ar-Rahman 62-78 - Part 1Allah tidak akan membalas secara adil orang mukmin di akhirat, karena amal manusia tidak akan sebanding dengan besarnya anugerah Allah. Lalu bagaimanakah balasan yang Allah berikan? Apakah anugerah kebajikan-Nya juga dilimpahkan saat di dunia? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202013 Ar-Rahman 46-61 - Part 2Kenikmatan yang Allah berikan di akhirat sangatlah luar biasa, hingga keindahan surga diciptakan melebihi jangkauan akal manusia. Lantas bagaimana dengan gambaran yang diberikan Al-Quran? Adakah nikmat yang paling besar bagi penduduk surga? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish 16, 202012 Ar-Rahman 46-61 - Part 1Kenikmatan yang Allah berikan di akhirat sangatlah luar biasa, hingga keindahan surga diciptakan melebihi jangkauan akal manusia. Lantas bagaimana dengan gambaran yang diberikan Al-Quran? Adakah nikmat yang paling besar bagi penduduk surga? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish 16, 202011 Ar-Rahman 29-45 - Part 2Manusia dan jin diciptakan lebih terhormat dibandingkan makhluk lainnya, karena beratnya tanggung jawab yang diamanahkan. Apa saja tanggung jawab itu? apakah ada yang tidak ditanya tentang pertanggungjawabannya? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202010 Ar-Rahman 29-45 - Part 1Manusia dan jin diciptakan lebih terhormat dibandingkan makhluk lainnya, karena beratnya tanggung jawab yang diamanahkan. Apa saja tanggung jawab itu? apakah ada yang tidak ditanya tentang pertanggungjawabannya? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 16, 202013 Ar-Rahman 14-28 - Part 2Allah sudah memberikan nikmat yang besar kepada manusia, namun itu hanyalah sebagian kecil dari apa yang dimiliki Allah. Seberapa besar anugerah yang sudah diberikan? Bagaimana Allah mengendalikan semua makhluk-Nya? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202014 Ar-Rahman 14-28 - Part 1Allah sudah memberikan nikmat yang besar kepada manusia, namun itu hanyalah sebagian kecil dari apa yang dimiliki Allah. Seberapa besar anugerah yang sudah diberikan? Bagaimana Allah mengendalikan semua makhluk-Nya? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202010 Ar-Rahman 1-13 - Part 2Allah meletakkan neraca keseimbangan pada seluruh makhluk-Nya, sehingga semuanya berjalan teratur, tidak saling bertabrakan satu sama lain. Lalu apakah manusia sebagai khalifah juga ditugaskan menjaga neraca keseimbangan? Bagaimana cara agar alam raya tetap seimbang? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 Ar-Rahman 1-13 - Part 1Allah meletakkan neraca keseimbangan pada seluruh makhluk-Nya, sehingga semuanya berjalan teratur, tidak saling bertabrakan satu sama lain. Lalu apakah manusia sebagai khalifah juga ditugaskan menjaga neraca keseimbangan? Bagaimana cara agar alam raya tetap seimbang? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 Al-Qamar 43-55 - Part 2Manusia diberikan kebebasan Allah untuk memilih takdirnya, untuk berpindah dari takdir satu ke takdir lainnya, berbeda dengan alam raya yang harus patuh terhadap ketentuan Allah padanya. Seberapa jauh kebebasan manusia itu? Apakah kebebasan itu memiliki konsekuensi yang sepadan? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 Al-Qamar 43-55 - Part 1Manusia diberikan kebebasan Allah untuk memilih takdirnya, untuk berpindah dari takdir satu ke takdir lainnya, berbeda dengan alam raya yang harus patuh terhadap ketentuan Allah padanya. Seberapa jauh kebebasan manusia itu? Apakah kebebasan itu memiliki konsekuensi yang sepadan? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 Al-Qamar 33-42 - Part 2Tidak akan dapat dihitung seberapa besar nikmat Allah kepada manusia, manusia masih diberikan kemudahan dengan kewajiban mensyukuri pemberian-Nya. Namun apakah nikmat itu? bagaimana cara bersyukur dengan benar? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202012 Al-Qamar 33-42 - Part 1Tidak akan dapat dihitung seberapa besar nikmat Allah kepada manusia, manusia masih diberikan kemudahan dengan kewajiban mensyukuri pemberian-Nya. Namun apakah nikmat itu? bagaimana cara bersyukur dengan benar? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202013 Al-Qamar 22-32 - Part 2Ada ungkapan "Jika ingin berbicara dengan Allah maka berdoalah, namun jika ingin Allah berbicara kepadamu maka bacalah Al-Quran" Bagaimana membaca Al-Quran dengan sempurna? apa yang dilakukan agar kita selalu mendapat hikmah dari Al-Quran? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 Al-Qamar 22-32 - Part 1Ada ungkapan "Jika ingin berbicara dengan Allah maka berdoalah, namun jika ingin Allah berbicara kepadamu maka bacalah Al-Quran" Bagaimana membaca Al-Quran dengan sempurna? apa yang dilakukan agar kita selalu mendapat hikmah dari Al-Quran? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202012 Al-Qamar 11-21 - Part 2Al-Quran dimudahkan Allah untuk dipelajari manusia, dengan syarat adanya peran manusia untuk mempelajarinya. Apakah kemudahannya hanya untuk yang bersungguh-sungguh? Apa saja kemudahan yang diberikan? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202012 Al-Qamar 11-21 - Part 1Al-Quran dimudahkan Allah untuk dipelajari manusia, dengan syarat adanya peran manusia untuk mempelajarinya. Apakah kemudahannya hanya untuk yang bersungguh-sungguh? Apa saja kemudahan yang diberikan? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202010 Al-Qamar 1-10 - Part 2Semua ayat-ayat Al-Quran merupakan hikmah yang ketika diamalkan oleh hamba Allah akan mendatangkan manfaat dan mencegah keburukan. Sebenarnya apa itu makna hikmah? Dan bagaimana menjadi hamba Allah yang sempurna? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202012 Al-Qamar 1-10 - Part 1Semua ayat-ayat Al-Quran merupakan hikmah yang ketika diamalkan oleh hamba Allah akan mendatangkan manfaat dan mencegah keburukan. Sebenarnya apa itu makna hikmah? Dan bagaimana menjadi hamba Allah yang sempurna? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 An-Najm 33-62 - Part 2Allah SWT mempunyai kekuasaan yang sangat mutlak, manusia hanya diberikan sebagian kuasa-Nya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah. Potensi apa saja yang Allah berikan kepada manusia? bagaimana seharusnya kita beribadah kepada-Nya? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202016 An-Najm 33-62 - Part 1Allah SWT mempunyai kekuasaan yang sangat mutlak, manusia hanya diberikan sebagian kuasa-Nya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah. Potensi apa saja yang Allah berikan kepada manusia? bagaimana seharusnya kita beribadah kepada-Nya? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 09, 202011 An-Najm 24-32 - part 2Setiap manusia mempunyai harapan, namun sering kali hal yang tidak diinginkan dapat terjadi kepada dirinya dan berlaku terbalik dari harapannya. Lalu apa yang harus dilakukan? apakah cukup pasrah dengan takdir yang sudah terjadi? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202016 An-Najm 24-32 - part 1Setiap manusia mempunyai harapan, namun sering kali hal yang tidak diinginkan dapat terjadi kepada dirinya dan berlaku terbalik dari harapannya. Lalu apa yang harus dilakukan? apakah cukup pasrah dengan takdir yang sudah terjadi? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202010 An-Najm 12-23 - Part 2Aqidah adalah kepercayaan yang pasti dengan pengetahuan dan argumentasi yang jelas. Jadi, aqidah harus disertai keyakinan yang mantap bukan hanya dugaan. Bagaimana jika saat beriman seseorang mengalami keraguan? Bagaimana dengan orang yang hanya mengandalkan akal? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202014 An-Najm 12-23 - Part 1Aqidah adalah kepercayaan yang pasti dengan pengetahuan dan argumentasi yang jelas. Jadi, aqidah harus disertai keyakinan yang mantap bukan hanya dugaan. Bagaimana jika saat beriman seseorang mengalami keraguan? Bagaimana dengan orang yang hanya mengandalkan akal? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202011 An-Najm 1-11 - part 2Tidak ada lagi alasan untuk ragu terhadap kebenaran Al-Quran bahwa itu bersumber dari Allah, kebenaran informasi di dalamnya. Bagaimanakah proses penyampaian wahyu ini? Apakah Nabi Muhammad mengalami ujian selama menerima wahyu? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202013 An-Najm 1-11 - Part 1Tidak ada lagi alasan untuk ragu terhadap kebenaran Al-Quran bahwa itu bersumber dari Allah, kebenaran informasi di dalamnya. Bagaimanakah proses penyampaian wahyu ini? Apakah Nabi Muhammad mengalami ujian selama menerima wahyu? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202011 Ath-Thur 39-49 - Part 2Allah Mahasuci tidak layak pada-Nya keburukan sedikit pun, bahkan ketidaksempurnaan juga harus dijauhkan dari Allah. Lalu, apa yang harus kita lakukan ketika mendengar keburukan dinisbahkan kepada Allah? Apakah Allah juga membantah tuduhan buruk tersebut? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202014 Ath-Thur 39-49 - Part 1Allah Mahasuci tidak layak pada-Nya keburukan sedikit pun, bahkan ketidaksempurnaan juga harus dijauhkan dari Allah. Lalu, apa yang harus kita lakukan ketika mendengar keburukan dinisbahkan kepada Allah? Apakah Allah juga membantah tuduhan buruk tersebut? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202010 Ath-Thur 29-38 - Part 2Hidup Bersama Al-Qur'an Tafsir Al-Mishbah Episode 4 Ath-Thur 29-38 Iman adalah pembenaran hati bukan pembenaran akal, maka adanya pengetahuan hanya mengukuhkan rasa percaya di hati bukan penyebab mutlak keimanan. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak mempercayai Al-Quran? Apakah Allah memberikan petunjuk bagi mereka? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202011 Ath-Thur 29-38 - Part 1Hidup Bersama Al-Qur'an Tafsir Al-Mishbah Episode 4 Ath-Thur 29-38 Iman adalah pembenaran hati bukan pembenaran akal, maka adanya pengetahuan hanya mengukuhkan rasa percaya di hati bukan penyebab mutlak keimanan. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak mempercayai Al-Quran? Apakah Allah memberikan petunjuk bagi mereka? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish ShihabMay 03, 202011 Ath-Thur 18-28 - Part 2Orang yang bertakwa akan diberikan Allah balasan surga di akhirat nanti. Namun, perlu diketahui bahwa seseorang dimasukkan ke surga adalah karena rahmat Allah SWT, bukan karena amalnya. Bagaimana dengan amal-amal yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan di dunia? apakah semua itu tidak mempunyai manfaat di akhirat? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish Shihab hidupbersamaalquran tafsiralmishbah quraishshihab ramadan1441Apr 26, 202012 Ath-Thur 18-28 - Part 1Orang yang bertakwa akan diberikan Allah balasan surga di akhirat nanti. Namun, perlu diketahui bahwa seseorang dimasukkan ke surga adalah karena rahmat Allah SWT, bukan karena amalnya. Bagaimana dengan amal-amal yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan di dunia? apakah semua itu tidak mempunyai manfaat di akhirat? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikanvideonya di YouTube channel Quraish Shihab hidupbersamaalquran tafsiralmishbah quraishshihab ramadan1441Apr 26, 202013 Ath-Thur 11-17- Part 2Tidak harus butuh pengetahuan untuk percaya terhadap sesuatu, karena iman tidak mutlak lahir dari pengetahuan. Pengetahuan hanya mengukuhkan rasa percaya di hati. Itu sebabnya definisi iman adalah pembenaran hati bukan pembenaran akal. Lantas bagaimana dengan orang-orang yang mengingkari Al-Quran sebagai wahyu dari Allah? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish Shihab hidupbersamaalquran tafsiralmishbah quraishshihab ramadan1441Apr 26, 202011 Ath-Thur 11-17 - Part 1Tidak harus butuh pengetahuan untuk percaya terhadap sesuatu, karena iman tidak mutlak lahir dari pengetahuan. Pengetahuan hanya mengukuhkan rasa percaya di hati. Itu sebabnya definisi iman adalah pembenaran hati bukan pembenaran akal. Lantas bagaimana dengan orang-orang yang mengingkari Al-Quran sebagai wahyu dari Allah? Simak Penjelasan lengkap Tafsir Al-Quran bersama M. Quraish Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di YouTube channel Quraish Shihab hidupbersamaalquran tafsiralmishbah quraishshihab ramadan1441Apr 26, 20200934Q. S. Ath Thur 1-10Jangan jadikan nama Allah sebagai alat untuk bersumpah terus menerus sehingga engkau tidak dipercaya kalau sering mengucapkannya. Sumpah manusia itu terkandung di dalamnya kalau berbohong maka bersedia dikutuk Tuhan, maka jangan sering-sering bersumpah. Lalu bagaimana jika ada seseorang yang bersumpah padahal dia berbohong? Simak Penjelasan lengkap tafsir Al-Quran dari Shihab dan Najelaa Shihab, di Hidup Bersama Al-Quran Ramadan edisi spesial Tafsir Al-Mishbah. Saksikan videonya di Youtube Channel Quraish 25, 20202100
34. Perjalanan Menuju Allah Keadaan hamba yang dipersiapkan untuk memasuki jalan kerohanian itu sudah sangat berbeza daripada keadaannya yang asal. Minatnya kepada orang ramai sudah tidak ada lagi. Dia tidak memperdulikan lagi televisyen, radio, surat khabar, talipon, kunjungan sahabat handai dan lain-lain. Dia lebih suka bersendirian. Dalam suasana bersendirian itulah dia dibawa kepada stesen kerohanian yang pertama. STESEN PERTAMA Si hamba membetulkan niatnya “Ilahi! Engkaulah maksud dan tujuan. Keredaan Engkau yang daku cari“. Tiada niat lain lagi baginya. Dia tidak mengharapkan untuk menjadi wali atau mendapat kekeramatan. Dia tidak meminta ilmu keduniaan atau ilmu akhirat. Dia adalah umpama seorang pesalah yang sedang menanti dengan rela hukuman pancung yang akan dijatuhkan kepadanya. Dia menyerahkan batang lehernya’ bulat-bulat kepada pancungan’ takdir. Dalam penyerahan itu si hamba merasakan hatinya seperti disinari cahaya yang terang, lebih terang daripada segala cahaya yang ada di bumi. Dalam suasana hati yang demikian dia merasakan kewujudan jalinan hubungan yang erat dengan Kenabian Ibrahim Rasa kehadiran Ibrahimiyah membuat si hamba mengenangkan keluhuran Nabi Ibrahim yang hanif, dengan kekuatan sabar, reda dan tawakalnya. Ibrahim meninggalkan isteri yang sarat mengandung di tempat yang tidak ada penghuni, demi menjunjung perintah Tuhan. Ibrahim sanggup mengorbankan anak kesayangan demi menjunjung perintah Tuhan. Ibrahim mempunyai kekuatan hati kerana hati beliau berserah sepenuhnya kepada Allah Sewaktu akan dicampakkan ke dalam api Ibrahim berkata “Tuhanku melihat keadaanku. Dia tahu apa yang baik untukku. Dia tidak akan membiarkan daku”. Api kehilangan keupayaan membakar apabila berhadapan dengan kekuatan penyerahan Ibrahim Si hamba berdoa kepada Tuhan “Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku sebahagian daripada apa yang telah Engkau kurniakan kepada Khalil-Mu, Ibrahim Kurniakanlah kepadaku rasa penyerahan yang sebenarnya kepada-Mu. Perkuatkanlah kesabaranku menghadapi ujian-Mu. Teguhkan tawakalku menanti keputusan-Mu. Kurniakanlah kepadaku keredaan yang sebenarnya dalam menerima takdir yang datang daripada-Mu, baik atau buruk”. Hati si hamba sentiasa memanggil Tuhannya “Ya Allah! Ya Allah! Ya Allah! Ya Allah! Ya Allah!” Inilah hamba-Mu yang berdiri kerana menjunjung perintah-Mu. Inilah hamba-Mu yang rukuk kerana memuji dan memuja-Mu. Inilah hamba-Mu yang sujud kerana mengharapkan Wajah-Mu. Wahai Tuhanku. Janganlah Engkau jadikan kejahilan dan kedaifanku sebagai hujah untuk Engkau tidak menerima kedatanganku”. Kemudian didatangkan kecenderungan membaca al-Quran kepada hati si hamba. Si hamba memulakannya dengan membaca Surah al-Hadiid, Surah yang ke lima puluh tujuh. Dia membacanya dengan penuh penghayatan dan memahami maksudnya. Surah ini mengajar manusia supaya sanggup berkorban kerana Allah demi menegakkan kebenaran. Diterangkan bahawa kehidupan di dalam dunia ini adalah perjuangan di antara yang benar dengan yang salah. Orang yang beriman kepada Allah Rasul-Nya dan hari akhirat mestilah mempertahankan keyakinan yang benar dan apa sahaja yang benar. Surah ini juga memperingatkan bahawa mengenakan tipu daya kepada manusia. Manusia mestilah sedar bahawa dunia dengan segala kemewahannya tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan perjuangan pada jalan Allah Manusia digesa supaya mengejar nikmat yang ada pada sisi Allah disediakan untuk orang yang bertaubat dan bertakwa. Manusia juga diperingatkan supaya bersabar menerima ujian daripada Allah Ia mengajar manusia supaya beriman kepada Qadak dan Qadar. Tidaklah mengena satu bencana atas bumi dan tidak pula pada diri kamu melainkan semua itu sudah tercatit dalam Kitab sebelum Kami melakukannya. Yang demikian bagi Allah sangatlah mudah. Allah khabarkan demikian supaya kamu tidak berputus asa terhadap apa yang telah hilang daripada kamu dan tidak menyombong dengan apa yang datang kepada kamu. Dan Allah tidak suka kepada orang yang menyombong. Ayat 22 & 23 Surah al-Hadiid Allah menerangkan bahawa segala yang berlaku adalah menurut takdir yang Dia telah tentukan. Membuat yang demikian sangatlah mudah bagi Tuhan kerana Ilmu-Nya meliputi yang awal, yang akhir, yang zahir dan yang batin. Orang yang beriman tidak seharusnya berputus asa apabila berpisah daripada sesuatu yang dia sayangi kerana mungkin menurut Ilmu Allah yang demikian baik baginya. Kesusahan dan bala bencana membuat manusia menjadi sabar, reda, bertawakal dan bersyukur, lalu dia dibawa hampir dengan-Nya. Ini jauh lebih baik daripada apa yang terpisah daripadanya. Surah al-Hadiid juga memperkenalkan Allah melalui nama-nama-Nya. Nama-nama Tuhan menjadi jambatan menghubungkan hamba dengan Tuhan. Jika nama Tuhan ditilik dengan hati nescaya terlihat apa yang tidak dapat dilihat oleh mata. Seterusnya si hamba membaca pula Surah as-Sajdah, Surah yang ke tiga puluh dua. Surah ini mengajak manusia memerhatikan hubungan mereka dengan Pencipta. Tuhan menciptakan manusia pertama daripada tanah dan keturunan manusia dikembangkan melalui air mani. Tuhan sempurnakan ciptaan manusia dengan pengurniaan kepada mereka roh dan diperlengkapkan dengan berbagai-bagai bakat serta keupayaan. Surah ini menceritakan keadaan orang yang beriman sujud kepada-Nya apabila mereka diperingatkan dengan-Nya Orang beriman memisahkan diri mereka daripada tempat tidur pada malam hari kerana melakukan ibadat kepada-Nya, memuji dan memuja-Nya dengan rasa takut dan harap. Manusia diberitahu bahawa Allah adalah Pencipta, Pengatur dan Pengurus segala-galanya. Hanya Dia yang berkuasa memberi pertolongan dan pembelaan. Dia Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Oleh itu layaklah jika hamba mengadu dan merayu kepada-Nya sahaja, tidak kepada yang lain. Manusia diperingatkan supaya menggunakan bakat dan keupayaan yang Tuhan kurniakan kepada mereka untuk berbakti kepada-Nya bukan berbuat maksiat. Si hamba semakin merasakan keakraban dengan al-Quran. Dibacanya pula Surah Luqman dengan penuh penghayatan. Surah ini menceritakan sifat orang yang beriman seperti yang telah digambarkan oleh Surah as-Sajdah. Luqman adalah seorang hamba Allah yang salih. Beliau banyak bertafakur merenung alam keliling dan kehidupan di dalamnya. Tuhan bukakan kepadanya rahsia kehidupan. Beliau dapat melihat kehidupan ini dengan pandangan hikmah, kerana itu beliau digelar ahli hikmah. Ahli hikmah melihat yang tersirat sedangkan orang lain melihat yang tersurat. Keseronokan membaca al-Quran berterusan. Dibacanya pula Surah Yusuf. Surah ini menceritakan bahawa orang yang memperolehi hikmah adalah orang yang tahan menanggung ujian. Ujian merupakan proses penyucian dan pembentukan jiwa manusia. Si hamba beralih pula kepada Surah Saba’. Surah Yusuf menceritakan hamba-Nya yang diuji dengan kesusahan. Surah Sabaa pula menceritakan tentang hamba-hamba-Nya yang diuji dengan kesenangan dan kekuasaan. Nabi Daud a. s menjadi raja yang sangat luas daerah kekuasaannya, hinggakan angin dan gunung ditundukkan kepadanya. Anakandanya, Sulaiman mewarisi kekuasaan tersebut. Kekuasaan Sulaiman ditambah lagi hinggakan haiwan dan jin tunduk kepadanya. Kerajaan dan kekuasaan yang begitu luar biasa tidak sedikit pun menggugat iman Daud dan Sulaiman Si hamba kemudiannya membaca Surah Faatir. Surah ini menggambarkan dengan indah bangunan alam maya ciptaan Tuhan. Diceritakan keharmonian perjalanan anggota-anggota alam. Manusia yang menggunakan akal fikiran akan dapat menghayati kerapian ciptaan Tuhan untuk mereka merasakan kebesaran dan keagungan Tuhan. Surah Faatir menekankan bahawa segala-galanya berpusat kepada Kudrat dan Iradat Tuhan yang tidak terbatas. Semuanya diciptakan dan diaturkan oleh satu kuasa sahaja, iaitu Allah Yang Maha Esa. Manusia diciptakan dan dihantarkan ke bumi. Kemudian dikirimkan petunjuk supaya manusia dapat menjalankan urusan dan bertugas sebagai khalifah di bumi. Mereka diberi peringatan bahawa mereka akan berhadapan dengan gangguan-gangguan. Gangguan tersebut memperingatkan mereka kepada tujuan mereka dihantarkan ke bumi. Setelah membaca Surah-surah al-Hadiid, as-Sajdah, Luqman, Yusuf, Saba’ dan Faatir, si hamba mendapat keinsafan yang mendalam. Dibacanya pula Surah at-Taubah sebagai pengakuan bahawa dia bertaubat daripada segala kesalahan dan kekeliruannya. Si hamba menghayati tujuh buah Surah daripada al-Quran. Pembacaan al-Quran kali ini sangat menyentuh jiwanya. Hatinya berasa terang dan jelas memandang kepada jalan yang mahu ditujunya. Tujuan dan matlamatnya untuk menghampiri Tuhan semakin teguh. Sesungguhnya membaca al-Quran dalam suasana kehadiran Hakikat Ibrahimiyah memperkuatkan tapak kakinya untuk terus berjalan kepada Tuhan. Tidak ada apa lagi yang boleh mengalihkan pandangannya daripada matlamatnya. Kemudian hatinya dibawa kepada suasana kehadiran Hakikat Musawiyah. Musa adalah Kalim Allah, iaitu orang yang Allah bercakap-cakap dengannya. Musa mengerti tentang Kalam Allah yang tidak bersuara dan berhuruf. Dalam suasana kehadiran Musawiyah itu si hamba memulakan pembacaan al-Quran dari permulaannya. Dimulakannya dengan membaca Surah al-Faatihah, Ibu Kitab, kunci pembuka keghaiban, cahaya yang terang benderang menerangi hati nurani. Hati yang diterangi oleh cahaya al-Faatihah merenung al-Quran, huruf demi huruf, ayat demi ayat. Al-Quran dibaca bukan sekadar mengeluarkan bunyi dan erti-makna malah lebih mendalam daripada itu al-Quran melahirkan daya rasa yang seni, yang melampaui apa yang mampu disampaikan oleh bunyi dan makna. “Jika ada satu Kitab yang mampu dijalankan gunung-gunung dengannya atau dibelah bumi dengannya atau dibuat bercakap orang yang telah mati dengannya, maka al-Quran adalah Kitab tersebut”. Apabila hati menghayati maksud ayat ini, maka al-Quran jualah yang membawa hati kepada jalan yang lurus, membelahnya untuk diisi dengan kebaikan dan menghidupkannya untuk memandang kepada Tuhan. Bacaan al-Quran bertindak seumpama air sejuk yang enak menyerap ke seluruh rongga dan ruang. Bacaannya memberi kesan kepada seluruh diri zahir dan Diri Batin, menyerap ke seluruh maujud, menjadi darah dan daging, menjadi cita-cita dan keinginan. nur al-Quran menghancurkan hijab yang didirikan oleh syaitan, dunia dan hawa nafsu. Tenaga nur al-Quran akan menghapuskan apa sahaja yang cuba menawan hati. nur al-Quran membebaskan hati daripada segala bentuk perhambaan kepada makhluk dan menetapkan satu perhambaan sahaja iaitu perhambaan kepada Allah yang tidak bersekutu dengan-Nya sesuatu apa jua pun. Bila ruang hati sudah penuh dengan nur al-Quran baharulah manusia itu benar-benar menjadi hamba Allah yang sesuai dengan Kalam Allah Penghayatan bacaan al-Quran tanpa penyerapan nur al-Quran tidak memadai untuk membentuk insan al-Quran, seperti generasi Muslim yang diasuh secara langsung oleh Nabi Muhammad Si hamba sampai kepada ayat 54, Surah al-Baqarah Dan ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya “Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menzalimi diri-diri kamu dengan sebab kamu menyembah anak sapi. Oleh itu minta ampun kepada Tuhan dan bunuhlah diri-diri kamu. Yang demikian itu baik bagi kamu pada sisi Tuhan kamu. Lantas Dia ampunkan kamu kerana sesungguhnya Dia Maha Pengampun, Penyayang.” Ayat 54 Surah al-Baqarah Hati si hamba disentuh oleh ayat di atas. Bukan kaum Nabi Musa sahaja yang menzalimi diri mereka. Manusia lain juga tidak kurang menzalimi diri sendiri. Mereka juga menyembah berbagai-bagai anak sapi’ yang dibentuk oleh hawa nafsu mereka. Musa menyarankan agar bertaubat dan diri yang zalim itu dibunuh. Si hamba yang berada dalam suasana kehadiran Hakikat Musawiyah menyahut seruan ayat 54, Surah al-Baqarah itu. Si hamba berdiri menghadap kiblat sambil mengangkat tangannya. Dia melafazkan dengan penuh kekhusyukan Aku bertaubat daripada menzalimi diri sendiri. Si hamba mengerti bahawa kezaliman yang paling besar adalah meletakkan taraf ketuhanan Allah tidak pada kedudukan yang adil dan meletakkan taraf makhluk melebihi apa yang sepatutnya. Dia benar-benar ikhlas membunuh’ dirinya yang zalim agar diri yang adil sahaja tegak berdiri. Si hamba bersyukur kepada Allah kerana memberinya taufik, hidayat dan kekuatan untuk melakukan taubat yang demikian. Peristiharan hamba yang ikhlas itu menjadi kenyataan kepada firman Tuhan Dan tidak! Aku bersumpah dengan jiwa yang selalu menegur dirinya nafsu lawwamah. Ayat 2 Surah al-Qiyamah Nafsu lawwamah adalah diri hamba yang menginsafi segala kesalahan yang telah dilakukannya dan benar-benar ingin memperbaiki diri sendiri. STESEN KE DUA Sambil membaca al-Quran si hamba memperbanyakkan zikir. Dipalukannya zikir itu kuat-kuat ke dalam lubuk hatinya, seumpama jentera yang memukul tiang konkrit ke dalam tanah hingga bergegar tanah di sekelilingnya. Ucapan zikir bergema di dalam diri. Gemanya menyelinap ke seluruh ruang diri. Di dalam suasana kehadiran Hakikat Musawiyah hati si hamba diperkuatkan bagi melawan anasir syirik yang cuba menguasai jiwanya. Kemudian dia berpindah pula kepada suasana kehadiran Hakikat Isaiyah. Si hamba meneruskan pembacaan al-Quran dalam suasana yang baharu ini. Dalam suasana ini hati banyak memerhatikan urusan taubat. Hati mencari-cari cara taubat yang lebih baik. Dia mahu memutuskan dirinya daripada rantai-rantai yang mungkin boleh mengheretnya semula kepada kesalahan. Dia mahu menjadi orang yang benar dengan taubatnya. Dia terus membaca al-Quran dari satu Surah ke Surah yang lain dalam suasana hati memohon keampunan kepada Allah mengharapkan taubatnya diterima oleh-Nya. Dalam suasana bertaubat memohon keampunan Allah dalam kehadiran Hakikat Isaiyah atau dalam sinaran cahaya kenabian Isa si hamba mendapat pengertian bahawa bertaubat bukan sekadar menyesal dan meninggalkan kesalahan. Lebih penting daripada itu adalah menyesuaikan baki hayat yang masih ada dengan al-Quran secara zahir dan batin. Taubat adalah pintu kepada al-Quran, bukan sekadar pintu meninggalkan kesalahan dan dosa. Taubat yang sebenarnya berlaku di dalam sinaran nur al-Quran, dalam suasana hati yang sama dengan hati orang yang sedang mengerjakan sembahyang dengan khusyuk. Setelah selesai membaca Surah Maryam sebelum memasuki daerah Surah Taha, si hamba digerakkan’ supaya meletakkan tangannya ke atas dada al-Quran, pada muka pertama Surah Taha dan dia mengucapkan Aku bertaubat daripada perbuatan syirik dan munkar. Kemudian si hamba menadah tangannya ke langit dan bermunajat kepada Tuhan “Wahai Tuhanku! Engkau Mengetahui kezaliman dan kejahatan diriku. Jika tidak kepada Engkau kepada siapa lagi hendakku pohonkan keampunan. Sesungguhnya Engkau jualah Tuhan Yang Maha Mengampuni dan Maha Mengasihani. Ya Allah, ya Tuhanku! Ampuni segala dosa-dosaku, dosa-dosa kedua ibu-bapaku ,dosa-dosa isteri dan anak-anakku, dosa-dosa saudara-saudaraku dan dosa-dosa sekalian kaum Muslimin dan Muslimat. Sesungguhnya Engkau jualah yang mengampunkan dosa-dosa hamba-Mu. Amin!” Si hamba menyapu mukanya dengan kedua-dua tapak tangannya yang telah menyentuh al-Quran dan menadah ke langit itu. Dia merasakan aliran wap sejuk berjalan ke seluruh tubuhnya. Dia berada dalam keadaan demikian beberapa ketika. STESEN KE TIGA Si hamba meneruskan perjalanannya di dalam daerah-daerah Surah al-Quran. Hatinya memasuki suasana kehadiran kenabian Daud Nabi Daud telah menerima tanah kepunyaan Nasuha untuk didirikan masjid. Nasuha yang pada mulanya enggan menyerahkan tanah tersebut tetapi kemudian mendapat taufik dan hidayat daripada Tuhan, lalu dia bertaubat. Taubat itu dinamakan taubat nasuha, iaitu taubat orang yang meyakini akan berjumpa dengan Tuhan dan kembali kepada-Nya. Setelah menerima tanah Nasuha, bekerjalah Nabi Daud membina rumah Allah. Si hamba yang telah benar dengan taubatnya bekerja membina hatinya untuk menjadi rumah Allah. Setelah melepasi daerah Surah Muhammad, si hamba masuk ke dalam daerah Surah al-Fat-h, sampai kepada ayat ke 29. Muhammad Pesuruh Allah! Dan orang-orang yang besertanya keras terhadap orang kafir dan berkasih sayang sesama mereka. Engkau lihat mereka rukuk, sujud, mencari kurniaan dan keredaan Allah. Tanda-tanda mereka ada di muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat mereka di Taurat dan sifat mereka di Injil, sebagai tanaman yang keluarkan tunasnya, lalu Dia teguhkan ia. Maka jadilah ia gemuk dan tegap berdiri di atas pangkalnya. Adalah kerana Dia hendak jengkilkan kafir-kafir itu dengan kesuburan mereka yang mukmin. Allah janjikan mereka yang beriman dan beramal salih dari mereka keampunan-Nya dan ganjaran yang besar. Ayat 29 Surah al-Fat-h Si hamba membaca ayat di atas dengan khusyuk. Diulanginya beberapa kali. Kemudian dia digerakkan supaya menghadap kiblat dan mengangkat tangannya. Dia mengadakan baiah janji setia dengan sepenuh jiwa raganya Daku mengadakan baiah dengan Rasulullah Tangan kanan yang menyaksikan baiah di atas diletakkannya ke dada sebelah kiri, berbetulan dengan kedudukan hati. Sebaik sahaja tapak tangannya yang menyaksikan baiah itu menyentuh dadanya dirasakannya seolah-olah “Muhammad ur-Rasulullah ” menjadi pedang yang tajam memancung tangkal hatinya. Pancungan tersebut seumpama petir memanah ke hatinya. Terlalu kuat pancungan dan panahan tersebut hinggakan dia terbaring. Dia merasakan tusukan bisa di dalam hatinya. Dia bermohon kepada Allah agar diberikan kepadanya kekuatan untuk menahan bisa yang sedang merobekkan hatinya itu. Pada saat itu Kaabatullah muncul dalam pandangan mata hatinya. Dalam penyaksian tersebut hatinya mengucup’ Hajaral Aswad dengan penuh rasa tawadhuk kepada Allah Baharulah berkurangan kepedihan yang menikan hatinya. Pengalaman yang singkat itu membuat si hamba mengerti kebesaran ucapan kalimah “Muhammad-ur-Rasulullah.” Ia adalah pedang kebenaran yang memancung apa sahaja yang selain Allah yang berada di dalam hati. Ia merobekkan istana iblis yang telah sekian lama terbina di sana. Ia meruntuhkan dinding dan tembok yang didirikan oleh syaitan, hawa nafsu dan dunia. Pedang kebenaran menghalau segala yang keji. Bila segala yang keji sudah menyingkir terbinalah sebuah istana yang indah di dalam hati. Kalbu hati orang mukmin adalah istana Allah. STESEN KE EMPAT Hati si hamba masuk pula kepada suasana kehadiran Cahaya Kenabian Sulaiman Sulaiman menyudahkan pembinaan masjid yang pembinaannya dimulakan oleh ayahandannya, Daud Mereka membina masjid di atas tanah Nasuha yang bertaubat. Daud dan Sulaiman merupakan dua orang hamba Allah yang diberikan kerajaan dan kekuasaan yang tidak diberikan kepada manusia lain. Kurniaan Allah yang begitu besar menambahkan kesyukuran mereka. Si hamba yang telah memasuki pintu taubat menemui pula pintu kesyukuran. Si hamba yang hatinya dikuasai oleh rasa bersyukur kepada Allah meneruskan pembacaan al-Quran. Alunan kesyukuran pada jiwa ketika membaca al-Quran berbeza daripada alunan taubat. Kedua-duanya tidak mampu dihuraikan. Hati yang telah merasainya akan mengerti. Di dalam alunan kesyukuran itu si hamba sampai kepada daerah Surah ar-Rahman. Dia sampai kepada ayat ke 13 Dan kurniaan Tuhan kamu yang mana lagi hendak kamu dustakan? yat 13 Surah ar-Rahman Si hamba terpegun sejenak. Bacaannya terhenti. Dicubanya membaca sekali lagi ayat tersebut tetapi lidahnya kelu. Dia merasakan kekerdilan diri yang amat sangat. Apabila dia mencuba lagi untuk meneruskan bacaannya dirasakannya sebuah gunung yang besar terhempap ke atas kepalanya. Tiba-tiba mata hatinya menyaksikan keagungan ar-Rahman. Keagungan ar-Rahman menguasai hatinya. Dia merasakan seolah-olah nafasnya dan perjalanan darahnya terhenti. Ingatan kepada ar-Rahman itu menggoncangkan sekalian maujudnya. Apabila dia berhadapan dengan ar-Rahman dirasakannya dirinya umpama lilin yang cair dimakan api, umpama tepung yang diterbangkan angin kencang. Tidak ada daya dan upayanya untuk menghampiri daerah ar-Rahman. Dia sujud ke Hadrat Tuhan ar-Rahman dan bermunajat “Wahai ar-Rahman! Engkau perlihatkan Keagungan-Mu kepada hamba-Mu yang kerdil dan daif ini. Dalam serba kelemahan dan kekurangan ini hamba-Mu memohonkan keampunan dan kemaafan-Mu. Maafkan daku wahai Yang Maha Agung! Tidak terdaya hamba-Mu ini melalui Surah ar-Rahman Yang Agung ini. Izinkan daku meneruskan perjalananku kepada Surah-surah yang lain dengan meninggalkan apa yang tidak terdaya daku melaluinya”. Pengalaman berhadapan dengan Surah ar-Rahman membuatkan si hamba mengerti bagaimana Gunung Thursina hancur lebur bila dihadapkan kepada tajalli Tuhan. Berhadapan dengan Surah ar-Rahmaan sudah menghancur-leburkan kewujudan insan, Apa lagi jika benar-benar berhadapan dengan keagungan-Nya. Kesucian dan kemuliaan malaikat Jabrail masih tidak cukup kuat untuk berhadapan dengan keagungan Allah ar-Rahman! Si hamba sampai kepada daerah Surah al-Ikhlas. Diulangi bacaannya beberapa kali. Kemudian diletakkan tangannya di atas dada Surah al-Ikhlas dan diucapkannya dengan penuh kekhusyukan. Diucapkannya kalimah di atas beberapa kali dengan sepenuh jiwa raganya. Dia merasakan sesuatu keanehan. Dirasakannya kalimah suci itu menyelinap ke seluruh tubuhnya dan ke seluruh jiwa raganya. Tiada ruang lagi pada dirinya yang tidak diresapi oleh kalimah suci itu. Sekalian maujudnya menyaksikan Tapak tangan kanannya yang menyentuh dada al-Quran semasa dia mengucapkan Kalimah Syahadah tadi diletakkannya di dadanya, berbetulan dengan hati. Seluruh maujudnya, zahir dan batin, dikuasai oleh kalimah La ilaha illa Llah. Ia menjalar ke dalam darah, daging, urat saraf, tulang belulang dan seluruh tubuhnya dari hujung rambut sampai hujung kaki. Sekaliannya menyaksikan dengan penuh tawadhuk kepada Tuhan bahawa La ilaha illa Llah. Apa yang dirasainya daripada ucapan Kalimah Tauhid kali ini sangat berbeza daripada yang sudah-sudah. Tidak pernah dia merasakannya begini, walaupun dia selalu mengucapkan kalimah tersebut. Pengalaman La ilaha illa Llah yang diperolehinya kali ini tidak akan ditukarkan dengan sesuatu, walaupun dengan sebuah gunung emas. Dunia dan isinya bukanlah harga untuk ditukar dengan kalimah suci ini. Si hamba bermunajat kepada Tuhan dengan segala kerendahan hatinya “Ya Allah! Ya Ahad! Bawalah daku kepada-Mu. Jangan Engkau tinggalkan daku walau satu detik pun. Jangan Engkau biarkan yang selain-Mu mengurus daku walau satu saat pun. Janganlah Engkau kembalikan daku kepada pekerjaan zalim, munkar dan melampaui batas. Daku berlindung kepada-Mu pada setiap waktu. Engkau jualah sebaik-baik Pelindung!” Kemudian si hamba mengucapkan “Aku reda Allah jualah Tuhan, Islam jualah agama, Muhammad adalah Nabi dan Rasul, al-Quran adalah imam ikutan, Kaabah adalah Kiblat dan Mukminin serta Mukminat adalah saudara!” Kemudian si hamba menghabiskan bacaan al-Quran hingga ke Surah yang terakhir. Dia telah diberi kesempatan mengalami sesuatu yang unik semasa melalui daerah-daerah Surah al-Quran. Pengalaman hati sukar dijelaskan. Hati yang merasai suka, duka, senang dan susah. Hati mengalami suasana yang dipanggil sabar, reda, tawakal dan syukur. Hati juga merasai suasana kehadiran cahaya kenabian, sebagaimana hati mengalami kehadiran Hadrat Ilahi. Merasai kehadiran cahaya kenabian bukan berhadapan secara nyata, bertutur-kata dengan mereka. Rasa kehadiran berlaku di dalam hati. Tutur-katanya bukanlah percakapan tetapi pengertian yang tiba-tiba tertanam pada lubuk hati. STESEN KE LIMA Setelah selesai membaca al-Quran si hamba meneruskan perjalanannya dengan memperbanyakkan zikir dan bersembahyang sunnat, sesuai dengan firman Tuhan Sesungguhnya aku adalah Allah! Tidak ada Tuhan melainkan Aku. Sebab itu abdikan dirimu kepada-Ku dan dirikanlah sembahyang buat mengingati Aku. Ayat 14 Surah Taha Pengembaraan di dalam sembahyang membentuk hati yang kuat berserah diri kepada Allah Keinginan untuk bertemu dengan-Nya semakin kuat. Si hamba yakin bahawa hanya dengan menyerahkan segala urusan kepada-Nya sahaja boleh membawa seseorang hamba hampir kepada-Nya. Dalam keadaan demikian pergantungan si hamba itu kepada Allah semakin teguh. Pengharapannya kepada makhluk tinggal hanya sedikit sahaja lagi. Ingatannya kepada Allah sangat kuat dan ingatannya kepada makhluk sangat berkurangan. Lama kelamaan kuatlah penghayatan dalam hatinya suasana “Maksud dan tujuan hanyalah Allah Keredaan-Nya yang dicari”. Dalam keasyikan mengerjakan berbagai-bagai sembahyang sunnat itu hati si hamba disentuh oleh sepotong ayat yang sering dibaca dalam sembahyang. Si hamba dengan ikhlas membuat penyaksian Dengan Nama Allah, Pemurah, sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam. Si hamba memperakui bahawa tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah Oleh kerana segala daya dan upaya adalah hak Allah maka segala sembahyang, ibadat-ibadat, seluruh penghidupan dan juga kematian adalah diperuntukkan kepada Allah tidak kepada yang lain. Tidak ada motif keduniaan dan keakhiratan. STESEN KE ENAM Si hamba tenggelam dalam penghayatan bahawa tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah Bertambah kuat dia melakukan sembahyang dan zikir sebagai menyatakan bahawa segala daya dan upaya yang dikurniakan Allah kepadanya digunakannya untuk mencari keredaan Allah jua. Hatinya menyaksikan bahawa segala perkara, semua kejadian, apa sahaja yang bergerak dan yang diam, semuanya terjadi kerana daya dan upaya yang dari Allah Pergantian malam dengan siang, pasang dan surut air laut, senang dan susah, sihat dan sakit dan semuanya adalah kenyataan kepada daya dan upaya yang dari Allah jua. Daya dan upaya yang dari Allah itu muncul dalam berbagai-bagai keadaan, rupa bentuk, sifat, ruang dan waktu. Si hamba melihat perbuatan dan kelakuan muncul daripada dirinya sebenarnya adalah daya dan upaya yang datang dari Allah STESEN KE TUJUH Dalam suasana yang dipenuhi dengan sembahyang dan zikir si hamba digerakkan untuk bertafakur. Dia gemar merenung segala perkara dan menghubungkannya dengan Tuhan. Sesuatu perkara yang pada mulanya kelihatan sulit, setelah direnungnya dengan mendalam dia mendapat jawapan yang memuaskan hatinya. Melalui proses tafakur itulah dia banyak mendapat kefahaman tentang berbagai-bagai perkara yang pernah dimusykilkannya dahulu. Dahulu akalnya tidak mampu mencari jawapan. Kini dia mendapat jawapan dengan mudah. Sedikit demi sedikit, melalui penemuan secara bertafakur, hatinya merasakan bahawa jawapan yang datang kepadanya bukan terjadi dengan tiba-tiba, tetapi ia berlaku secara terancang dan diuruskan dengan bijaksana. Hatinya merasakan bahawa dirinya diberi pengajaran dengan cara yang sangat misteri. Dari situ dia menyedari bahawa ada Pembimbing Rohani yang bertindak memberinya petunjuk, panduan dan nasihat dengan cara yang sangat sukar untuk difahami. Dia tidak mengetahui hakikat pembimbing tersebut tetapi dia merasakan kehampiran dengannya. Rasa kehadiran pembimbing tersebut membuatnya lebih berani bertafakur mengenai perkara-perkara ketuhanan yang pada zahirnya sukar dimengerti. Apa juga perkara yang mencetus minatnya untuk bertafakur, didapatinya jawapan yang memuaskan hatinya. Melalui proses tersebut dia mula mengenal Tuhan melalui pandangan yang berbeza daripada pengenalannya yang lalu. Kehadiran Pembimbing Rohani menjadikan si hamba bersikap pasif, jiwanya tenang dan yakin, membiarkan Petunjuk Ghaib membawanya’ ke mana sahaja. Pada peringkat ini si hamba seolah-olah memiliki dua jenis diri. Diri pertama adalah diri yang memiliki sifat kemanusiaan biasa. Diri kedua adalah diri yang bergerak di bawah kekuasaan Petunjuk Ghaib atau Pembimbing Rohani. Bila dikuasai oleh Petunjuk Ghaib akan lahirlah perbuatan yang ganjil, tidak logik yang kadang-kadang menyalahi adab sopan dan nilai kemanusiaan biasa. Walaupun lahir perbuatan yang kelihatan bodoh dan remeh temeh tetapi baginya perbuatan yang dicetuskan oleh Petunjuk Ghaib itu mengandungi pengajaran yang halus tentang Tuhan. Oleh itu si hamba berasa tenang dan tenteram walaupun keganjilan yang muncul pada dirinya telah membuat orang-orang yang hampir dengannya menjadi gelisah. Si hamba bukan sekadar melihat Haula dan Kuwwata sebagai bakat dan tenaga yang menggerakkan makhluk, malah dilihatnya Haula dan Kuwwata adalah jambatan yang menghubungkan hamba dengan Tuhan. Tanpa Haula dan Kuwwata tidak mungkin hamba boleh menghadap kepada-Nya dan menghampiri-Nya. Haula dan Kuwwata adalah urusan-Nya yang pada satu aspek memungkinkan makhluk bergerak dan melahirkan kesan, sementara pada aspek yang lain pula merupakan Rahsia’ yang memungkinkan hamba berhubung dengan Tuhan. STESEN KE LAPAN Si hamba masih lagi di dalam suasana bersembahyang, berzikir dan bertafakur. Rasa kehambaannya semakin mendalam. Dia hanya mementingkan soal hubungannya dengan Tuhan. Soal-soal kehidupan harian tidak mendapat perhatiannya. Dia tidak mengambil berat tentang soal-soal zahiriah seperti makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kelakuannya sudah agak berlainan dengan kelakuan orang biasa. Cara dia makan kadang-kadang menimbulkan fitnah kepada orang yang memandangnya. Dia dapat melihat keganjilan yang berlaku kepada dirinya tetapi dia tidak berdaya menghalangnya dan juga dia tidak keberatan hal yang demikian terjadi kepada dirinya. Dia merasakan dirinya benar-benar tidak berdaya dan upaya. Dia merasakan dirinya digerakkan untuk melakukan sesuatu tanpa dia boleh membantah atau mengubahnya. Dia melihat anggotanya sebagai alat yang digunakan oleh kuasa dalaman yang menguasainya. Dia lebih banyak berada dalam keadaan dia tidak tahu mengapa dia berbuat sesuatu yang ganjil. Perbuatan yang tidak dapat dikawalnya itu disandarkannya kepada Pembimbingnya. Dia yakin bahawa dengan mematuhi Petunjuk Ghaib itu dia akan sampai kepada Tuhan. Dia benar-benar mahu mengabdikan diri kepada Tuhan. Bukankah dia telah menyaksikan bahawa Dengan nama Allah, Pemurah, sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam. Tiap kali dia membaca ayat tersebut di dalam sembahyang jiwanya menggeletar, darah daging dan urat sarafnya ikut menggeletar. Tiba-tiba muncul dalam lubuk hatinya firman Tuhan Adakah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan berkata “Kami telah beriman”, padahal mereka tidak diuji? Ayat 2 Surah al-Ankabut Dia mendengar dari dalam lubuk hatinya Juru-bicara’ mengatakan “Apakah kamu menyangka akan dibiarkan berkata, Sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku semuanya kerana Allah’, padahal engkau tidak diuji?” Ucapan Juru-bicara tersebut sangat menyentuh jiwanya. Adakah dia benar dengan apa yang selalu dibacakannya di dalam sembahyang itu? Allah adalah Maharaja yang sangat cemburu. Dia tidak mengizinkan hamba-Nya mempersekutukan kasih sayang dan taat setia kepada-Nya. Dia tidak mahu ada yang selain-Nya lebih dicintai dan ditaati daripada kecintaan dan ketaatan kepada-Nya. Tanda Dia cemburu adalah Dia mengharamkan sesiapa sahaja menyamakan Diri-Nya dengan sesuatu. Dia tidak mengampunkan dosa syirik. Si hamba itu telah mengatakan bahawa dia mencintai Allah lebih daripada segala yang lain. Pengakuan itu adalah bohong belaka kerana dia melebihkan kasihnya kepada dirinya daripada kasihnya kepada Tuhannya. Dia tidak mahu dirinya mengalami kesusahan dan penderitaan dalam membuktikan kecintaan-Nya kepada Allah Jika seseorang hamba itu benar-benar mencintai Tuhannya dia akan sanggup menyerahkan dirinya kepada Tuhannya. Juru-bicara dari dalam hatinya membacakan firman Tuhan Katakanlah “Kami datang dari Allah dan kepada-Nya kami kembali”. Ayat 156 Surah al-Baqarah Si hamba terpegun sejenak. Dia merasakan ayat tersebut ditujukan khusus untuknya. “Kembalikan sembahyang kamu kepada Allah! Kembalikan ibadat kamu kepada Allah! Kembalikan hidup kamu kepada Allah! Kembalikan mati kamu kepada Allah!” Itulah gema yang memenuhi ruang hatinya. Sujudlah si hamba itu kepada Tuhannya dengan penuh tawadhuk dan bermunajatlah dia kepada Tuhannya “Ya Allah! Engkaulah Tuhan, tiada Tuhan kecuali Engkau. Aku hanyalah hamba-Mu. Tidak ada satu hak pun pada diriku. Semuanya adalah hak Engkau. Nyawaku juga adalah hak Engkau. Engkau berhak mengambil apa yang menjadi hak Engkau. Aku tidak akan membantah atau mengeluh menerima ketentuan-Mu. Terimalah daku sebagai hamba yang berserah diri kepada-Mu. Izinkan daku mengerjakan sembahyang buat kali penghabisan sebelum Engkau mengambil nyawaku”. Si hamba berdiri untuk mengerjakan sembahyang. Baginya itulah sembahyangnya yang penghabisan dalam hidupnya. Dia berdiri, rukuk dan sujud dengan penuh penyerahan. Tidak ada keresahan atau terkilan. Tidak ada takut atau berdukacita. Tidak ada kegembiraan atau keghairahan. Hatinya menyerah sepenuhnya kepada Allah tanpa sebarang perasaan, harapan dan cita-cita. “Ya Allah! Inilah hamba-Mu yang berdiri dengan penuh penyerahan kepada-Mu. Ya Allah! Inilah hamba-Mu yang rukuk dengan penuh penyerahan kepada-Mu. Ya Allah! Inilah hamba-Mu yang sujud dengan penuh penyerahan kepada-Mu. Lakukanlah apa yang Engkau kehendaki”. Begitulah lebih kurang suasana hati si hamba ketika melakukan sembahyang yang penghabisan. Selepas mengucapkan salam si hamba sujud dengan penuh akur kepada ketentuan Tuhannya. Dia sujud lama sekali tanpa menyedari apa yang berlaku kepada dirinya dan di mana dia sedang berada. Kemudian hatinya mendengar ucapan Juru-bicara dari dalam dirinya “Bangkitlah dari sujudmu sebagai insan baharu yang mati makhluk dari hatinya sehingga tidak melihat lagi ada makhluk yang berkuasa mendatangkan manfaat dan mudarat, yang tidak berkehendak lagi kepada dunia dan akhirat dan yang hidup dengan lakuan Allah semata-mata”. Si hamba bangkit dari sujudnya dan mengucapkan syukur kepada Allah STESEN KE SEMBILAN Rasa kekerdilan diri semakin kuat menguasai hati si hamba. Bila diri berasa kerdil dapatlah hati merasakan kebesaran, ketinggian dan keagungan Allah Apa sahaja yang berkait dengan Allah akan menggetarkan hati nurani. Nama-nama Allah sifat-sifat-Nya dan ayat-ayat-Nya memberi kesan yang kuat kepada hati. Setiap disebut atau didengarnya nama dan ayat-ayat Allah hatinya merasakan seperti ditikam dengan lembing tajam. Setiap patah suara azan yang berkemundang di udara menerpa’ ke dadanya seumpama anak panah yang bisa. Dalam keadaan yang demikian si hamba sujud mengakui kebesaran, ketinggian dan keagungan Allah Tuhan sekalian alam. Pengalaman yang demikian membuatnya mengerti maksud mukmin yang diceritakan oleh al-Quran. Orang-orang mukmin apabila diperingatkan dengan Allah nescaya gementarlan hati mereka. Ayat 2 Surah al-Anfaal Si hamba bersyukur kepada Allah kerana mengajarkan maksud ayat al-Quran melalui pengalaman yang membuatnya lebih mengerti dengan apa yang al-Quran katakan. Dia telah dikurniakan nikmat yang besar kerana diberi kesempatan untuk memahami maksud ayat al-Quran melalui pengalaman rasa. Bertambahlah kesyukurannya dan rasa kekerdilan diri di hadapan keagungan Allah Di dalam suasana kekerdilan diri berhadapan dengan keagungan Allah itu Juru-bicara dari dalam dirinya membacakan ayat Masuklah engkau ke dalam golongan hamba-Ku dan masuklah engkau ke dalam syurga-Ku. Ayat 30 Surah al-Fajr Si hamba tersentak mendengar ucapan’ tersebut. Dia tergamam seketika. Sebelum sesuatu berputik di dalam hatinya dia mendengar’ peringatan daripada Petunjuk Ghaib “Apa yang kamu cari masih jauh di hadapan. Jangan kamu berhenti dan terpesona dengan keindahan syurga”. Si hamba dengan merendahkan diri bermunajat kepada Tuhannya “Wahai Tuhanku! Tutupkanlah pandanganku daripada melihat syurga-Mu agar keindahannya tidak memukau daku, yang nanti menyebabkan langkahku menuju-Mu terhenti. Wahai Tuhan Yang Maha Mengasihani. Janganlah Engkau jadikan syurga sebagai penghalang di antara Engkau dengan aku. Ambillah kembali syurga-Mu dan serahkannya kepada sesiapa sahaja yang ada tuntutan terhadap diriku agar aku bebas daripada mereka dan hanya menjadi hamba-Mu sahaja. Janganlah Engkau adakan selain-Mu sebagai hijab di antara Engkau dengan aku. Inilah hamba-Mu yang tidak ada maksud dan tujuan selain Engkau, wahai Tuhanku!” STESEN KE SEPULUH Si hamba membebaskan dirinya daripada sebarang pergantungan kepada daya usaha dan ikhtiar memilih, kosong daripada kehendak dan tujuan yang bersangkutan dengan dunia dan juga akhirat. Hatinya menjadi kosong daripada hawa nafsu, keinginan, harapan, cita-cita dan angan-angan. Jadilah hatinya benar-benar kosong. Dia adalah umpama mayat di tangan pemandi mayat. Si hamba telah membuktikan kehambaan dan pengabdiannya kepada Tuhan dengan rela menyerahkan apa sahaja kepada-Nya dan bersedia menjalankan perintah-Nya seperti malaikat yang bersifat teguh. Apakah itu sudah memadai bagi menghilangkan kecemburuan Tuhan Yang Maha Cemburu? Pengorbanan yang demikian boleh dilakukan oleh seorang manusia untuk kekasihnya yang juga seorang manusia. Bukan sedikit manusia yang sanggup membunuh diri demi kekasihnya. Bukan sedikit manusia yang sanggup membinasakan orang lain demi kekasihnya. Pengorbanan untuk Allah mestilah lebih agung daripada segala bentuk pengorbanan yang boleh dilakukan oleh manusia untuk sesama manusia. Pengorbanan yang paling tinggi boleh dilakukan oleh seorang hamba untuk Tuhannya adalah menetapkan keesaan-Nya, tidak menyengutukan-Nya dengan sesuatu, baik daripada anasir bumi atau langit, anasir nyata atau ghaib atau apa sahaja termasuklah dirinya sendiri. Allah Maha Esa, bagaimana yang lain boleh berhadapan dengan-Nya? Selagi ada istilah hamba selagi itu ada hamba yang berhadapan dengan-Nya. Selagi ada kesanggupan melakukan sesuatu selagi itu ada diri yang berkesanggupan berhadapan dengan-Nya. Selagi mengharapkan pangkat kewalian selagi itulah ada diri yang berharap menjadi wali berhadapan dengan-Nya. Selagi bercita-cita untuk dunia dan akhirat selagi itulah ada diri yang bercita-cita berhadapan dengan-Nya. Selagi ada itu dan ini selagi itulah ada diri yang itu dan ini berhadapan dengan-Nya. Tidak ada yang layak berhadapan dengan-Nya kerana Dia Maha Esa. Siapakah yang boleh duduk dalam majlis keesaan-Nya melainkan Diri-Nya sendiri? Apa juga yang tersisa pada si hamba dilenyapkan. Jadilah si hamba itu seumpama tong kosong yang berlubang. Setiap kali hujan turun ia menyucikan sisa-sisa kekotoran yang melekat pada dindingnya. Apabila dinding itu sudah tidak ada sebarang kekotoran, maka air yang bersih dan jernih keluar daripadanya tanpa sedikit pun berubah rupa dan warnanya sebagaimana air yang masuk ke dalamnya. Apa yang turun dari langit itulah juga keluar daripada tong kosong yang berlubang dan suci bersih. Tidak ada pertukaran dan perubahan. STESEN KE SEBELAS Si hamba telah menyerahkan apa sahaja yang bernama hak kepada Yang Empunya hak. Hati si hamba kosong daripada segala-galanya. Perhatian terhadap dirinya sendiri sudah tidak ada lagi, begitu juga dengan perhatiannya kepada segala sesuatu di sekelilingnya. Bila hati si hamba benar-benar kosong, maka Allah penuhkannya dengan Kehendak dan Tujuan-Nya semata-mata. Allah yang nengurus kehidupan si hamba yang telah terpisah daripada segala hak itu. Allah yang menguasai Loh Kun. Si hamba menjadi alat yang melaluinya Urusan Allah menjadi nyata. Bila Allah katakan “Jadi!” maka jadilah ia. Bila Allah katakan “Bergerak!” maka bergeraklah ia. Bila Allah katakan “Diam!” maka diamlah ia. Bila Allah katakan Sesungguhnya Aku adalah Allah! Tidak ada Tuhan melainkan Aku! Sembahlah Aku!Si hamba pun mengatakan Anaa Al Haq Aku adalah Yang Haq !Si hamba pun mengatakan Anaa Al Haq Aku adalah Yang Haq ! STESEN KE DUA BELAS Sesungguhnya Aku adalah Allah! Tidak ada Tuhan melainkan Aku! Sembahlah Aku dan dirikanlah sembahyang untuk mengingati daku. Ayat 14 Surah Taha Allah memerintahkan supaya mendirikan sembahyang. Si hamba berdiri mengerjakan sembahyang. Dalam suasana tong kosong yang berlubang, apa juga suasana sembahyang yang Tuhan kurniakan itulah yang zahir padanya. Bagaimana kedudukan sembahyang pada sisi Tuhan begitulah yang nyata pada si hamba. Allah mengatakan sembahyang itu adalah ingatan kepada-Nya, maka yang ada dalam sembahyang itu adalah ingatan kepada-Nya. Bila kesedaran terhadap diri sendiri sudah tidak ada, si hamba hanya menjadi yang menyaksikan’. Si hamba sudah tidak ada’ untuk ingat kepada Allah Oleh itu yang ada’ adalah Allah yang ingat kepada Diri-Nya sendiri. Si hamba sudah tidak ada’ untuk mengerjakan sembahyang, yang ada’ adalah Allah dan sembahyang itu adalah “Puji-pujian Allah kepada Diri-Nya.” Pada ketika si hamba berada dalam suasana dirinya tidak ada’. Dia mengalami suasana “Keesaan Allah Dalam majlis keesaan tidak ada dua. Tidak ada yang ada dalam majlis keesaan-Nya melainkan Dia. Dia yang memuji Diri-Nya. Pujian Allah kepada Diri-Nya adalah kelazatan yang paling lazat dan kebahagiaan yang paling bahagia, melebihi apa yang ada di bumi, di langit dan di syurga. Buat seketika hati si hamba diizinkan menikmati kelazatan dan kebahagiaan yang maha agung itu dalam suasana dirinya tidak ada’, yang ada hanyalah Yang Maha Esa. Siapakah yang layak mendampingi-Nya melainkan Diri-Nya sendiri. Siapakah yang layak berhadapan dengan-Nya melainkan Diri-Nya sendiri. Siapakah yang layak berkata-kata dengan-Nya melainkan Diri-Nya sendiri. Siapakah yang layak mendengar ucapan-Nya melainkan Diri-Nya sendiri. Dalam Majlis Keesaan yang ada hanyalah Yang Maha Esa. Allah mengizinkan sebahagian daripada hamba-hamba-Nya mendapat pengertian tentang “Allah Maha Esa” melalui pengalaman kerohanian ketika hamba-hamba tersebut hilang perhatian dan kesedaran kepada sesuatu kecuali Allah Yang Maha Esa. Apa yang berlaku kepada si hamba pada ketika itu seolah-olah Tuhan berkata “Aku cabutkan dirimu buat seketika untuk Aku masukkan suasana keesaan-Ku agar engkau mengenali keesaan-Ku.” STESEN KE TIGA BELAS Yang nyata sudah ghaib. Yang ghaib sudah hilang. Tiada lagi kenyataan dan yang menyatakan. Tiada lagi ilmu untuk membahaskan. Tiada lagi penyaksian untuk menyaksikan. Tiada lagi cahaya untuk menerangkan. Tiada lagi kewujudan untuk membuktikan. Alam perasaan dan rujukan sudah tiada. Tiada atas tiada bawah. Tiada hadapan tiada belakang. Tiada kanan tiada kiri. Tiada ruang tiada zaman. Tiada siang tiada malam. Tiada panjang tiada pendek. Tiada jauh tiada dekat. Tiada perpisahan tiada penyatuan. Tiada persamaan tiada perbezaan. Tiada perkaitan dengan wujud tiada perkaitan dengan tidak wujud. Tahu berkamil dengan tidak tahu. Kenal berkamil dengan tidak kenal. Itulah Allah, Rabbil Izzati! Benteng keteguhan-Nya tidak mungkin diruntuhkan! “Sesungguhnya Engkau adalah Allah yang aku saksikan dengan mata keyakinan, bukan dengan mata zahir, bukan dengan mata ilmu dan bukan juga dengan mata makrifat; tiada huruf, tiada suara, tiada rupa, tiada warna, tiada cahaya kerana sesungguhnya Engkau adalah Tiada sesuatu serupa dengan-Nya
Episodes Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Semua umat muslim pasti menginginkan agar melalui bulan Ramadhan dengan sempurna dan dapat meraih kemenangan yang gemilang atas perjuangannya dalam sebulan penuh. Namun kemenangan bukanlah hal yang mudah didapatkan, terdapat tantangan dan bahkan musuh yang menghalangi jalan menuju kemenangan di bulan saja tantangan dan musuh itu? Bagaimana cara menghadapinya?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2021, yang diambil dari kajian Gema Ramadhan Telkom bersama Prof. M. Quraish Shihab dengan tema asli "Meraih Kemenangan Gemilang dengan Akhlak Mulia", sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Semua umat muslim pasti menginginkan agar melalui bulan Ramadhan dengan sempurna dan dapat meraih kemenangan yang gemilang atas perjuangannya dalam sebulan penuh. Namun kemenangan bukanlah hal yang mudah didapatkan, terdapat tantangan dan bahkan musuh yang menghalangi jalan menuju kemenangan di bulan saja tantangan dan musuh itu? Bagaimana cara menghadapinya?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2021, yang diambil dari kajian Gema Ramadhan Telkom bersama Prof. M. Quraish Shihab dengan tema asli "Meraih Kemenangan Gemilang dengan Akhlak Mulia", sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Missing episodes? Click here to refresh the feed. Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Nabi bersabda bahwa ada dua cara yang dapat ditempuh untuk meraih ridha Allah, yaitu melalui bersyahadat atas keEsaan Allah dan memohon ampunannya. Namun, tidak cukup hanya itu, Nabi juga menyebutkan dua hal lainnya yang seharusnya tidak ditinggalkan umat Islam di bulan Ramadhan, yang tidak kalah pentingnya untuk saja dua hal yang dipesankan Nabi untuk dilakukan di bulan Ramadhan? Bagaimana sesungguhnya cara yang benar dari bersyahadat dan memohon ampunan pada Allah?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Juli 2013, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Ramadhan adalah bulan istimewa dimana pahala dilipatgandakan, sehingga umat muslim berlomba-lomba beribadah dan melakukan kebaikan di Ramadhan. Tentunya sebagai muslim yang paling diharapkan adalah diterimanya amal perbuatannya, namun alangkah lebih baik lagi jika mendapatkan pula ridha cara untuk mendapat ridha Allah di Ramadhan? Apa yang sebaiknya dilakukan di bulan ini?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Juli 2013, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Setelah menjelaskan tentang pengertian ulama dan hal yang harus dihindari untuk para pencari ilmu, Prof. M. Quraish Shihab memberikan pengertian tentang apa itu ilmu secara lebih rinci. Sehingga dengan mengetahuinya, para pencari ilmu dapat memperoleh hakekat suatu ilmu yang akan itu Ilmu? Bagaimana sebaiknya mendapatkannya? ____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2023, yang diambil dari kajian Kuliah Umum Program PKU Masjid Istiqlal bersama Prof. M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Sosok ulama sangat identik dengan bobot keilmuan yang dimilikinya, namun pengertian ulama sendiri dapat dilihat dari berbagai perspektif yang tetap tidak terlepas akan adanya ilmu yang dimilikinya. Ilmu juga mempunyai pengertian tentang kejelasan sesuatu, sehingga sesuatu yang bersifat abu-abu tidak bisa dinamakan sebagai ilmu, di sinilah Prof. M. Quraish Shihab akan memberikan pesan-pesan bagi para pencari perbedaan pengertian dari istilah ulama? Apa pesan dari Prof. M. Quraish Shihab bagi para pencari ilmu?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Februari 2023, yang diambil dari kajian Kuliah Umum Program PKU Masjid Istiqlal bersama Prof. M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Al-Quran akan selalu menjadi sumber utama dan pedoman hidup umat Islam yang harus diimani dan dijalankan dalam kehidupan, namun butuh adanya penafsiran agar dapat memahami Al-Quran dengan baik. Tetapi, penafsiran terhadap Al-Quran mempunyai banyak tantangan bahkan muncul adanya kesalahan-kesalahan penafsiran oleh sebagian bentuk tantangan ketika menafsirkan Al-Quran? Bagaimana contoh kesalahan dalam penafsiran?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Januari 2023, yang diambil dari kajian Halaqah Tafsir di masjid Bayt Al-Quran Pondok Cabe , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Al-Quran akan selalu menjadi sumber utama dan pedoman hidup umat Islam yang harus diimani dan dijalankan dalam kehidupan, namun butuh adanya penafsiran agar dapat memahami Al-Quran dengan baik. Tetapi, penafsiran terhadap Al-Quran mempunyai banyak tantangan bahkan muncul adanya kesalahan-kesalahan penafsiran oleh sebagian bentuk tantangan ketika menafsirkan Al-Quran? Bagaimana contoh kesalahan dalam penafsiran?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Januari 2023, yang diambil dari kajian Halaqah Tafsir di masjid Bayt Al-Quran Pondok Cabe , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Al-Quran akan selalu menjadi sumber utama dan pedoman hidup umat Islam yang harus diimani dan dijalankan dalam kehidupan, namun butuh adanya penafsiran agar dapat memahami Al-Quran dengan baik. Tetapi, penafsiran terhadap Al-Quran mempunyai banyak tantangan bahkan muncul adanya kesalahan-kesalahan penafsiran oleh sebagian orang. Bagaimana bentuk tantangan ketika menafsirkan Al-Quran? Bagaimana contoh kesalahan dalam penafsiran?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Januari 2023, yang diambil dari kajian Halaqah Tafsir di masjid Bayt Al-Quran Pondok Cabe , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Alangkah banyaknya anugerah yang telah Allah berikan namun seringkali terlupakan oleh manusia, yaitu berupa nikmat dan juga rasa untuk bersyukur atas nikmat tersebut. Syukur manusia terhadap nikmat seringkali belum mencapai tahap "bersyukur" yang benar, sehingga tidak merasakan kelezatan atas nikmat yang didapatkannya. Bagaimana cara bersyukur yang benar? Apa saja yang dapat disebut nikmat?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada April 2022, yang diambil dari kajian Shell bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Salah satu alasan diperlukannya hari kebangkitan adalah agar terpenuhinya keadilan bagi semua orang agar memperoleh ganjaran atas segala perilakunya dengan balasan yang setimpal, yaitu dengan menikmati surga atau merasakan derita neraka. Surga dan neraka sudah dilukiskan Al-Quran dengan berbagai keindahan dan kengeriannya yang membuat manusia selalu berharap dan menghindarinya, namun realitas sesungguhnya surga dan neraka tidak sama dengan gambaran dalam benak manusia. Bagaimanakah realitas surga dan neraka? Mengapa gambaran surga dan neraka dalam al-Quran tidak sama persis dengan realitasnya?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada September 2022, yang diambil dari kajian Jumat Subuh Cari Ustadz bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Manusia akan menemui ajal mereka menuju kematian dan akan menjalani proses peradilan untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya, maka untuk menjalaninya manusia mengalami "reinkarnasi", hidup kembali. Berbeda dengan agama lainnya dalam memahami reinkarnasi, Islam memahami konsep reinkarnasi ini dalam bentuk yang berbeda. Bagaimana konsep "reinkarnasi" dalam Islam? Apa proses yang dijalani manusia setelah kematian? ____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada September 2022, yang diambil dari kajian Jumat Subuh Cari Ustadz bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Manusia disebutkan di surah al-'Alaq mempunyai dua cara untuk menambah pengetahuan, melalui qalam dan diajarkan langsung oleh Allah. Qalam atau pena disebut sebagai media pembelajaran dengan maksud bahwa penambahan ilmu melalui membaca yang tertulis, di sisi lain manusia dapat diberikan keistimewaan untuk langsung mendapatkan ilmu dari Allah tanpa usaha, yang disebut ilmu ladunni. Bagaimana cara mendapatkan ilmu ladunni tersebut? Mengapa menggunakan istilah qalam untuk aktivitas belajar dengan membaca? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2022, yang diambil dari kajian sekolah Islam al-Izhar bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Awal surah al-'Alah menjelaskan tentang kekuasaan Allah sebagai Sang Maha Pencipta, dan terkhusus disebutkan tentang penciptaan manusia yang berasal dari 'alaq. Manusia diciptakan Allah berbeda satu dengan yang lainnya, karena Allah menghendaki adanya keragaman bagi manusia. Bagaimana makna 'alaq dalam awal surah ini? Apakah manusia tidak dapat menjadi sama? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2022, yang diambil dari kajian sekolah Islam al-Izhar bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama kali berupa awal surah al-'Alaq yang didapatkan langsung melalui Malaikat Jibril, dengan perintah pertama yang menggetarkan hati Nabi, yaitu perintah membaca. Namun, menariknya dalam perintah ini tidak disebutkan objek bacaan untuk Nabi. Lantas bagaimana makna perintah membaca tersebut? Apa yang diperintahkan kepada Nabi untuk dibaca?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Oktober 2022, yang diambil dari kajian sekolah Islam al-Izhar bersama Prof. M. Quraish Shihab , sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Tidak sedikit dari kelompok yang mengatasnamakan Islam yang merespons terhadap situasi dan kondisi yang terjadi dengan sikap yang ekstrim dikarenakan kurangnya pengetahuan yang utuh tentang perbedaan agama, ilmu agama, dan keberagamaan. Sehingga kurangnya pemahaman tersebut menjadikan banyak orang yang tidak dapat bersikap secara moderat, padahal agama Islam mengajarkan wasathiyyah. Apa maksud dari sikap moderat? Apa perbedaan dari agama, ilmu agama, dan keberagamaan?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Maret 2021, berasal dari kajian yang diselenggarakan bersama Dharma Wanita Persatuan Kemenag RI, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Sikap moderat sering diistilahkan dengan faham wasathiyyah, atau faham jalan tengah, yang diambil dari penfsiran surat al-Baqarah ayat 143. Faham wasathiyyah mempunyai beragam pengertian yang berbeda-beda dari para ulama, bahkan definisi paling komplit belum ada dipaparkan oleh para ulama manapun, namun pelaksanaannya dapat diterapkan dan dicontohkan oleh para ulama dengan tentunya memenuhi syarat-syarat wajib untuk melaksanakan wasathiyyah. Bagaimana perbedaan makna wasathiyyah dari para ulama? Apa saya syarat-syarat pelaksanaan wasathiyyah?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada November 2020, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Ukhuwah Islamiyyah, sering difahami sebagai persaudaraan antar sesama umat Islam saja, namun terdapat pengertian lain dari ukhuwah islamiyyah ini yang memiliki makna lebih luas. Namun, ikatan antar umat Islam mempunyai gambaran yang lebih kuat sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Quran, yang menunjukkan betapa kokoh dan kuatnya hubungan tersebut. Bagaimana makna sebenarnya dari Ukhuwah Islamiyyah? Bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang persaudaraan antar umat Islam?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman kajian Masjid Istiqlal Jakarta pada November 2020, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Terdapat ayat-ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan situasi, perintah dan uraian tentang peperangan serta di sisi lain banyak penjelasan juga terkait kedamaian. Ada beberapa kesalahfahaman yang menjadikan ayat-ayat perang dan damai dipertentangkan sehingga muncul Islam banyak mengajarkan peperangan yang penuh kekerasan, padahal tujuan dari peperangan bukanlah sekedar menguasai dan mengalahkan musuh bahkan bukan untuk memaksa ajaran Islam untuk diterima. Lalu bagaimana penjelasan atas ayat perang dan ayat damai? Mengapa perlu ada peperangan dalam ajaran Islam?____________________________Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada September 2020, berasal dari kajian yang diselenggarakan bersamaKH Buya Syakur Yasin MA, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Listen later Mark as played Rate Download Go to podcast Share Begitu banyak uraian menyangkut Nabi Muhammad oleh para ulama dulu hingga sekarang dan tidak pernah habis, bahkan walau habis umur seseorang untuk menguraikan Nabi Muhammad pasti ada yang terlewat tentang Beliau. Nabi Muhammad diberikan tugas Allah untuk menjadi penerang bagi umat Islam dan mengajarkan kedamaian, yang semuanya dipraktikkan beliau langsung dalam contoh-contoh pencerahan dari Nabi Muhammad? Bagaimana Nabi mengajarkan tentang perdamaian? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman kajian bersama ICC Jakarta pada November 2020, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu Follow YouTube Quraish Shihab Channel buku karya M. Quraish Shihab Listen Listen again Continue Playing... Listen later Show more
Imam Al-Ghazali menyebutkan tahapan yang harus dibereskan menuju makrifat. Ilustrasi Berdoa di Bukit Tsur Imam Al-Ghazali memberi perhatian tersendiri pada persoalan terlena. Yakni keterlenaan dari mengingat Allah SWTghaflah. Dalam tuntunannya bagi mukmin teguh yang ingin meniti ke jalan makrifat, Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumiddin menyebut dua tahap besar yang harus dilakukan. Pertama, tahapan menyucikan hati. Kedua, tahapan menenggelamkan diri ke dalam pendekatan pada Allah Sang Pencipta. Aspek ghaflah adalah soal yang sudah harus dibereskan dalam tahap pertama tersebut. Di tahap pertama, di tahap penyucian hati, taubatlah yang mesti ditempuh. Taubat akan membebaskan hati dari segala kotoran dosa. Hati yang telah terbebaskan dari serakan noda-noda dosa, hati yang telah dijernihkan, hati yang disucikan yang akan dapat menuntun kita ke tahap lebih tinggi dalam perjalanan menuju makrifat. Maka, berbagai keutamaan beristighfar tak pernah henti untuk dikemukakan. Bagi pendamba sejati jalan menuju ke haribaan Allah SWT, taubat dari dosa semacam itu belumlah mencukupi. Bagi mereka, yang juga harus ditaubatkan adalah hal-hal yang melahirkan dosa. Faktor utama yang melahirkan dosa itu adalah ghaflah. Seorang yang terlena dari mengingat Allah, seorang yang sesaat kehilangan kesadaran bahwa dirinya selalu berada dalam pantauan Allah, akan dapat tergelincir dalam lumpur dosa saat itu pula. Sebaliknya seorang yang tengah mengingat Allah akan cenderung terbimbing untuk mengikuti jalan-jalan lurus yang ditunjukkanNya. Sedemikian berharga kepentingan untuk menjaga diri agar tidak terlena tersebut. Kalangan sufi banyak yang memilih mengambil jarak dari hal-hal yang dapat menimbulkan keterlenaan. sumber AntaraBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
perjalanan sufi menuju allah